News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Extramarks Berkomitmen Mendukung Pemerataan dan Peningkatan Kualitas Pendidikan di Indonesia

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(Ki-ka) Dr Ir Ahmad Lubis, Perwakilan dari Yayasan pesentren Islam Al-Azhar Indonesia dan Fernando Uffie selaku Country Manager Extramarks Indonesia.

Sedangkan kinesthetic, materi pelajaran diberikan dengan melibatkan gerakan. Biasanya orang yang tipe ini, merasa lebih mudah mempelajari sesuatu tidak hanya sekadar membaca buku tetapi juga mempraktikkanya.

Dengan melakukan atau menyentuh objek yang dipelajari akan memberikan pengalaman tersendiri bagi tipe kinesthetic. Semua itu dimungkinkan dengan cara pelajar menggunakan perangkat digital atau secara online.

Mereka juga bisa mengakses materi pembelajaran kapan dan dimanapun, dengan perangkat apapun (smartphone, komputer, tablet PC), baik secara online maupun offline.

Sementara guru, orang tua siswa dan sekolah, bisa melakukan monitoring dan berpartisipasi aktif dalam proses belajar siswa.

Sebagai informasi, dalam diskusi panel bidang pendidikan di ajang IEF 2018, turut hadir Ilham Habibie – Chairman WANTIKNAS & Founder Berkarya!Academy, Ir Totok Suprayitno Ph.D Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Drs Sobirin HS – Ketua Umum YPI Al Azhar

Dalam kesempatan tersebut Ir Totok Suprayitno Ph.D menyatakan bahwa dunia pendidikan Indonesia harus menyesuaikan diri dengan perkembangan jaman khususnya memasuki Revolusi Industri 4.0 atau keempat.

Revolusi Industri 4.0 yang bertumpu pada sistem dunia siber dan teknologi digital.

“Revolusi Industri 4.0 ditandai dengan perubahan yang cepat dan sulit diprediksi. Kondisi ini menuntut setiap orang memiliki kemampuan sebagai pembelajar (learner) dan kemampuan beradaptasi pada situasi yang senantiasa berubah. Proses pembelajaran, di sekolah khususnya, harus mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan kreatif dalam menyelesaikan persoalan. Pembelajaran perlu segera bertransformasi menjadi sebuah proses learning how to learn. Berbagai inovasi dalam teknologi pembelajaran hendaknya dapat membantu guru dalam mewujudkan proses transformasi ini,” jelas Totok.

Sementara Ilham Habibie menyatakan perlunya mengadopsi teknologi agar dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Indonesia tidak boleh hanya menjadi konsumen saja, harus bisa unggul di negara sendiri. Teknologi adalah salah satu kunci utamanya.

“Siswa-siswi Indonesia itu orang hebat. Hanya perlu diarahkan dengan lebih baik lagi agar siap menghadapi tantangan dari dunia luar yang juga tidak diam untuk mencetak generasi mudanya tanggap terhadap perubahan di era digital ini. Dan, lima tahun itu waktu yang tidak lama. Jadi tranformasi pendidikan yang berbasis teknologi harus dilakukan dari sekarang”, ujar Ilham Habibie.

Hal tersebut diamini Drs Sobirin HS, selaku Ketua Umum YPI Al Azhar. Menurutnya kehadiran teknologi di dunia pendidikan ini penting.

“Bagi kami yang memiliki 198 sekolah di seluruh Indonesia, siswa yang jumlah nya puluhan ribu serta memiliki ratusan guru, bukan persoalan mudah dalam mengelolanya. Terlebih untuk dapat memberikan kualitas pendidikan yang sama di setiap sekolah. Kami membutuhkan sistem pengajaran yang memadai. Mulai dari mengontrol, mengawasi sampai mengelolanya. Baik dari sisi sekolah, guru, murid maupun orang tua murid. Dengan kehadiran teknologi dalam pendidikan, tentu kami berharap akan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Al Azhar,” ujar Sobirin.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini