News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Program Kursus Bahasa Indonesia di Arab Saudi Kian Diminati

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JEDDAH -- Program kursus Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) kian banyak peminat.

Memasuki usia program ke-14, tercatat sebanyak 262 orang mendaftarkan diri dalam program ini, di mana 187 berwarga negara Saudi dan selebihnya warga negara asing yang tinggal dan bekerja di Jeddah, Mekkah dan kota-kota sekitarnya.

"Hanya 60 calon peserta yang akan diterima," ujar Penanggung jawab program BIPA, Ahmad Syofian.

Hal itu, terang Syofian, didasarkan pada pertimbangan kapasitas kelas dan komitmen calon peserta yang akan mengikuti kegiatan BIPA dari awal hingga akhir.

Baca: Mata Wanita Ini Berakhir dalam Kondisi Mengerikan Gara-gara Sering Tatap Ponsel

Dalam rilis KJRI Jeddah yang diterima Tribun, Selasa (19/2/2019), Konsul Jenderal (Konjen) RI Jeddah Jeddah, Mohamad Hery Saripudin, mengatakan, tingginya minat Warga Saudi untuk belajar Bahasa Indonesia menandakan semakin eratnya hubungan antara Indonesia dan Arab Saudi.

"Hal ini sekaligus menunjukkan arti penting Indonesia, baik dari aspek sosial, ekonomi, perdagangan, maupun aspek persahabatan di mata warga Arab Saudi," ucap Konjen saat membuka secara resmi kursus BIPA yang berlangsung Senin, 18 Februari 2019 di lobi utama KJRI Jeddah .

Baca: Peringkat YouTube Baim Wong Menyodok, Atta Halilintar Komentari Subscriber

Disampaikan pula, sepanjang 2018 terdapat 1,5 juta Warga Negara Indonesia (WNI) yang berkunjung ke Arab Saudi Haji dan Umrah.

Jumlah tersebut belum termasuk WNI yang datang ke Arab Saudi dalam rangka kunjungan bisnis, belajar dan bekerja.

Sementara sekitar 190 ribu Warga Saudi setiap tahun berkunjung ke Indonesia.

Program BIPA sendiri, sambung Konjen, merupakan bagian dari Visi2030 Arab Saudi, di mana menjadikan Arab Saudi sebagai pusat masyarakat Muslim internasional.

Dalam kaitan ini, Indonesia sebagai negara berpenduduk mayoritas Muslim memiliki arti penting untuk mewujudkan visi tersebut.

Sementara itu para pendaftar menyatakan, alasan mengikuti kursus karena banyak melakukan interaksi dengan WNI seperti saat musim haji dan umroh serta untuk kebutuhan bisnis.

"Saya ingin berkomunikasi dengan bahasa Indonesia untuk mengenal budaya bangsanya," ucap Mohammed Abdulwahab, seorang dokter yang bekerja di Direktorat Jenderal Kesehatan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini