Laporan Reporter Warta Kota, Junianto Hamonangan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), digelar serentak mulai Senin (25/3/2019) hari ini. Mata pelajaran yang diujikan pada hari pertama UNBK SMK adalah Bahasa Indonesia.
Sinta Ariani (17), salah satu siswi mengatakan, hari pertama UNBK SMK berjalan lancar. Namun, soal ujian Bahasa Indonesia dirasakan banyak yang menjebak, jika tidak jeli membaca pertanyaan.
“Hari pertama Bahasa Indonesia, lancar enggak ada masalah. Tapi memang soalnya banyak jebakan. Kalau enggak teliti bisa salah jawabnya,” katanya.
Siswa SMK 12 Jakarta Utara itu menambahkan, selama UNBK berlangsung, tidak ada kendala yang dihadapi. Koneksi internet berjalan lancar meski ada seorang siswa yang sempat bermasalah dengan komputernya.
“Lancar sih, internetnya bisa kok. Cuma tadi emang ada siswa yang internetnya sempat putus gitu, tapi sebentar doang, langsung bisa lagi,” paparnya.
Siswi lainnya, Noviana (18) menambahkan, mereka akan mengikuti UNBK SMK selama empat hari ke depan, dengan mata pelajaran yang diujikan berturut-turut Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, dan Teori Kejuruan.
“Kita sih udah lima kali (ujian) sama tryout, jadi enggak ada masalah sih ujian pakai komputer. Lagipula lebih praktis kayak begini,” tuturnya.
Baca: Sentil Nama Nyonya Meneer, Andi Arief Sindir Pidato Jokowi di Jogja
Menurut siswa jurusan Administrasi Perkantoran itu, mata pelajaran yang diujikan dan menjadi momok adalah Matematika.
Sebab, dibutuhkan waktu yang lebih untuk menjawab seluruh pertanyaan. “Tapi yang deg-degan Matematika, susah. Waktunya kurang, kan musti ngitung dulu. Udah gitu kan ada esainya juga,” ucapnya.
Adapun UNBK di SMK 12 Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, digelar dalam dua sesi. Sesi pertama pukul 07.30-09.30 WIB dan sesi kedua pukul 10.30-12.30 WIB.
Baca: Polisi Dalami Dugaan Pelanggaran Pidana Oleh Perusahaan Fintech Pinjaman Online
UNBK SMK akan berlangsung pada 25-28 Maret 2019. Mata pelajaran yang diuji pada Senin hingga Kamis terdiri dari Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, dan teori kejuruan.
Dikutip Wartakotalive.com dari website unbk.kemdikbud, satu pelajaran dibagi menjadi tiga sesi waktu.
Sesi pertama pukul 07.30-09.30
Sesi kedua pukul 10.30-12.30
Sesi ketiga pukul 14.00-16.00
Sedangkan UNBK untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA) akan dimulai pada 1, 2, 4, dan 8 April 2019.
Mata pelajaran yang diujikan pada hari pertama hingga akhir terdiri dari Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, dan satu mata pelajaran jurusan yang diujikan.
Baca: Warga Pasar Kemis Dianiayai 5 Debt Collector karena Tunggakan Cicilan Motor, Satu Ditangkap Polisi
Bagi siswa yang berhalangan hadir saat UNBK, maka Kemendikbud memberikan waktu untuk ujian susulan.
Untuk SMK jadwalnya pada:
Senin, 15 April 2019 Sesi-1 (07.30 - 09.30) Bahasa Indonesia
Sesi-2 (10.30 - 12.30) Matematika
Selasa, 16 April 2019 Sesi-1 (07.30 - 09.30) Bahasa Inggris
Sesi-2 (10.30 - 12.30) Teori Kejuruan
Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang disebut juga Computer Based Test (CBT), adalah sistem pelaksanaan ujian nasional dengan menggunakan komputer sebagai media ujiannya.
Dalam pelaksanaannya, UNBK berbeda dengan sistem ujian nasional berbasis kertas atau Paper Based Test (PBT), yang selama ini sudah berjalan.
Penyelenggaraan UNBK pertama kali dilaksanakan pada tahun 2014 secara online, dan terbatas di SMP Indonesia Singapura dan SMP Indonesia Kuala Lumpur (SIKL).
Hasil penyelenggaraan UNBK pada kedua sekolah tersebut cukup menggembirakan, dan semakin mendorong untuk meningkatkan literasi siswa terhadap TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi).
Selanjutnya, secara bertahap pada tahun 2015 dilaksanakan rintisan UNBK dengan mengikutsertakan sebanyak 556 sekolah yang terdiri dari 42 SMP/MTs, 135 SMA/MA, dan 379 SMK di 29 Provinsi dan Luar Negeri.
Pada tahun 2016 dilaksanakan UNBK dengan mengikutsertakan sebanyak 4382 sekolah yang tediri dari 984 SMP/MTs, 1298 SMA/MA, dan 2100 SMK.
Jumlah sekolah yang mengikuti UNBK tahun 2017 melonjak tajam menjadi 30.577 sekolah yang terdiri dari 11.096 SMP/MTs, 9.652 SMA/MA dan 9.829 SMK.
Meningkatnya jumlah sekolah UNBK pada tahun 2017 ini seiring kebijakan resources sharing yang dikeluarkan oleh Kemendikbud, yaitu memperkenankan sekolah yang sarana komputernya masih terbatas melaksanakan UNBK di sekolah lain, yang sarana komputernya sudah memadai.
Penyelenggaraan UNBK saat ini menggunakan sistem semionline, yaitu soal dikirim dari server pusat secara online melalui jaringan (sinkronisasi) ke server lokal (sekolah), kemudian ujian siswa dilayani oleh server lokal (sekolah) secara offline.
Selanjutnya hasil ujian dikirim kembali dari server lokal (sekolah) ke server pusat secara online (upload).