TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Yayasan Wakaf Paramadina mengumumkan rencana pembangunan Masjid dan Fasilitas Pendidikan Universitas Paramadina di Cikarang, Jawa Barat.
Di dalam acara bertajuk Future Paramadina Mosque and Campus yang di selenggarakan di Universitas Paramadina, Jakarta, dilaksanakan penandatanganan MOU antara Yayasan Wakaf Paramadina dengan Grup Lippo untuk meresmikan rancana pembangunan Fasilitas Pendidikan dan Masjid dimaksud nantinya.
Disampaikan bahwa pembangunan Masjid dan Fasilitas Pendidikan Universitas Paramadina merupakan implementasi dari Visi dan Cita-Cita pendiri Yayasan Wakaf Paramadina, Prof. Dr. Nurcholish Madjid (Alm.), yang menginginkan Universitas Paramadina mampu menjadi Pusat Pemberdayaan Umat dan Ilmu Pengetahuan berasaskan nilai-nilai Ke-Islaman, Ke- Modernan, dan Ke-Indonesiaan.
“Memiliki kampus merupakan prioritas Universitas Paramadina. Hal ini penting, agar kami dapat memajukan visi dan cita-cita kami untuk masa depan, dengan kesadaran kebhinekaan sosial dalam satu wadah tatanan politik yang adil, terbuka, dan demokratis”, ungkap Hendro Martowardojo, Ketua Yayasan Wakaf Paramadina di Jakarta, Rabu (27/3/2019).
Pimpinan Yayasan Wakaf Paramadina berharap agar pembangunan masjid dan kampus baru Universitas Paramadina ini dapat segera dimulai, sehingga siap beroperasi pada tahun akademik periode Agustus 2020, dan siap digunakan untuk aktivitas ke-Umatan, Pendidikan, dan Pengajaran.
Baca: 2 Mantan Bupati Jadi Saksi Sidang Kasus Korupsi Wakil Ketua DPR RI Non Aktif
Desain pembangunan sedang dikerjakan, dan proses pengajuan ijin pembangunan telah mulai dilakukan.
Investasi proyek pembangunan dilakukan oleh Yayasan Wakaf Paramadina di atas lahan yang nantinya akan diwakafkan oleh Keluarga Dr. Mochtar Riady, pendiri Grup Lippo.
Yayasan Wakaf Paramadina memberikan kesempatan kepada masyarakat luas yang peduli atas visi Paramadina untuk berpartisipasi dalam pembangunan kampus baru ini.
Bagi Grup Lippo, dukungan terhadap Paramadina sejalan dengan visi perusahaan untuk melayani masyarakat dan membangun bangsa, termasuk di bidang pendidikan.
Grup Lippo sendiri telah membangun berbagai lembaga pendidikan, dari tingkat dasar hingga universitas, yang tersebar di berbagai daerah.
Berbagai lembaga pendidikan tersebut dikembangkan dengan mengedepankan prinsip keterbukaan, kemajemukan, dan juga pendekatan ilmu teknologi.
"Dukungan Lippo kepada Yayasan Wakaf Paramadina merupakan realisasi dari visi kami untuk melayani masyarakat dan membangun bangsa. Pada kesempatan ini, Lippo berkontribusi bagi kemajuan pendidikan di Indonesia," tegas Dr. Mochtar Riady, pendiri Grup Lippo.
Masjid dan kampus baru Universitas Paramadina yang nantinya didirikan di atas lahan seluas 10.000 m2 akan memiliki berbagai fasilitas lainnya yaitu pusat pembelajaran, perpustakaan, laboratorium praktek, pusat kegiatan kemahasiswaan, fasilitas olahraga, dan kantin.
Rencana pembangunan kampus baru akan diawali dengan pembangunan masjid Madinat Al-Umran, diikuti dengan pembangunan pusat pembelajaran dan kegiatan mahasiswa.
Proses pencarian dan penetapan kampus baru telah diupayakan selama 10 tahun, yang akhirnya terwujud melalui penandatanganan kerjasama pada hari ini.
Baca: Peduli Pendidikan, Meikarta Berikan Bantuan Perangkat Komputer ke 3 SD di Cikarang
John Riady, CEO PT Lippo Karawaci Tbk menyambut kehadiran kampus Paramadina di Kawasan Cikarang, Jawa Barat.
"Dengan adanya kampus ini, kami yakin nantinya akan memperkuat aspek pendidikan dan memperkaya dinamika komunitas di dalam Kawasan. Kami sangat bangga mendapatkan kesempatan ini untuk menjadi bagian dari visi Paramadina untuk Indonesia,” katanya.
Kerjasama ini dilaksanakan oleh PT Lippo Cikarang Tbk dengan Yayasan Wakaf Paramadina. PT Lippo Cikarang Tbk adalah anak perusahaan dari PT Lippo Karawaci Tbk.