Berikut link pengumuman hasil Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk jenjang SMA dan SMK di Jawa Barat yang dimulai pada Sabtu (29/6/2019).
TRIBUNNEWS.COM- Pengumuman hasil Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2019 jenjang SMA dan SMK di Jawa Barat, diumumkan pada Sabtu (29/6/2019).
Pengumuman hasil PPDB 2019 jenjang SMA dan SMK di Jawa Barat dapat dilihat melalui link atau tautan yang disematkan di akhir tulisan ini.
Kepala Disdik Jabar, Dewi Sartika mengatakan, calon peserta didik baru diwajibkan datang ke sekolah pilihan pertama untuk mengambil Surat Keterangan (SK) Diterima atau Tidak Diterima.
"Walaupun misalnya calon peserta didik baru diterima di sekolah pilihan kedua atau ketiga, ia wajib mengambil dulu SK, baru mendaftar ulang ke sekolah yang diterima," ujar Dewi saat ditemui Tribun Jabar, di Jalan Kebonwaru Utara No 1, Kacapiring, Kota Bandung, Jumat (28/6/2019).
Demikian bagi siswa yang dinyatakan lulus PPDB, diwajibkan untuk melakukan daftar ulang peserta didik baru.
Jika tidak mendaftar ulang, calon peserta didik baru dianggap mengundurkan diri.
Untuk daftar ulang, calon peserta didik baru, perlu menunjukkan kartu pendaftaran asli dan bukti tanda diterima
Jadwal daftar ulang akan diselenggarakan pada 1-2 Juli 2019 mendatang.
Sementara itu, jadwal awal tahun pelajaran 2019/2020 akan berlangsung mulai 15 Juli 2019.
Untuk Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) akan dilaksanakan pada 16 – 18 Juli 2019.
Perkecil Tingkat Kecurangan
Panitia PPDB Jawa Barat 2019 menyebut pendaftaran dengan sistem online memperkecil tingkat kecurangan dalam PPDB.
Bahkan, peserta sulit untuk memanipulasi domisili karena transparansi pendaftaran.
Menurut panitia PPDB Jawa Barat 2019, Edy Purwanto, sistem yang dikelola Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar sudah dijalankan secara transparan. Sehingga, masyarakat dapat ikut mengawasi pelaksanaan PPDB secara real time.
"Bukti dari transparan itu dilihat dari data yang bisa dilihat oleh masyarakat," kata Edy ketika ditemui, Rabu (26/6/2019).
Salah satunya mengenai zonasi. Menurut dia, para pendaftar bisa mendaftar mengecek dan menghitung sendiri jarak dalam zonasi yang masuk dalam persyaratan pada laman PPDB Jabar.
Kendati sudah sangat terbuka, Edy tidak memungkiri panitia PPDB masih menerima banyak aduan dari masyarakat.
Satu di antaranya adalah laporan temuan dua pendaftar yang terindikasi memiliki alamat domisili yang sama.
“Ini adalah bukti bawa kami sangat transparan dan adanya aduan-aduan ini akibat dari mereka baca sistem," kata dia.
Edy menilai, sistem yang transparan merupakan salah satu cara untuk mencegah terjadinya kecurangan seperti dalam manipulasi data domisili.
Praktik kecurangan domisili itu sendiri, kata dia, muncul karena tingginya animo untuk mendaftarkan diri ke sekolah yang dinilai favorit di Kota Bandung.
"Tidak hanya panitia, orang tua dan peserta didik pun bisa tahu mana saja yang diduga memanipulasi data. Tugas kami melaporkan dugaan tersebut kepada Tim Investigasi Domisili PPDB untuk dicek lebih lanjut,” katanya.
Dia berpendapat, sistem PPDB yang diterapkan Disdik Jabar adalah gambaran bahwa penerapan, mekanisme, dan kontrolnya sudah berfungsi.
Sehingga jika ada temuan masyarakat dapat mengadukan langsung ke Panitia PPDB.
Ditanya kabupaten/kota mana saja yang terdapat banyak aduan, Edy menyebut sejauh ini masih Kota Bandung.
Sebab Kota Bandung menjadi tujuan favorit untuk sekolah.
“Dugaan di daerah lain belum muncul. Saya harap tidak ada ya. Aduan kecurangan banyak terjadi di Kota Bandung karena tujuan favorit untuk sekolah, “ ucapnya.
Edy menambahkan, mengenai teknis teknologi informasi dalam proses pengelolaan data sejauh ini berjalan baik dan tidak ada kendala apapun.
Sebab, pada pelaksanaannya sudah ditangani oleh orang-orang yang memiliki kompetensi di bidangnya.
"Langkah antisipasi sudah kami rencanakan sebelumnya jadi jika ada kendala kita sudah siap dengan tenaga ahli di bidangnya," kata Edy.
991 Calon Siswa di SMAN 24 Bandung
Hingga hari terakhir pendaftaran PPDB tingkat SMA/SMK, Sabtu (22/6/2019), sudah ada 991 calon siswa yang mendaftar ke SMA Negeri 24 Bandung.
Ketua PPDB SMA 24 Bandung, Usman Danu mengatakan, dari hari pertama, Senin (17/6/2019), hingga hari terakhir ini, sekolah tersebut masih membuka kesempatan para orangtua untuk mendaftarkan anaknya.
"Hari pertama sampai hari ini pendaftar sudah 991 orang, sekarang masih dibuka dan masih ada beberapa yang daftar," ujar Usman kepada Tribun Jabar di SMA 24 Bandung, Sabtu (22/6/2019).
Usman mengatakan, para calon siswa yang mendaftar hingga hari terakhir ada perbedaan dengan hari pertama.
Menurutnya, di hari pertama pendaftaran, pendaftar membeludak.
Pihak sekolah sampai mengeluarkan nomor antrean sebanyak 500 nomor.
"Hari pertama membeludak menyediakan nomor antrean 500," ujarnya.
Usman menjelaskan, SMA 24 Bandung ini menjadi satu satunya SMA negeri yang ada di wilayah Kota Bandung Bagian Timur, dan para orangtua siswa memilih ke sekolah tersebut.
"Sekolah ini juga menjadi satu satunya sekolah negeri di bandung timur, kedua akses jalan kesini gampang hanya satu kali pakai angkot, jadi setiap tahunnya kalau PPDB pasti banyak pendaftar," ujarnya.
Bahkan menurut Usman, warga Rancaekek dan Cicalengka yang ada diwilayah Kabupaten Bandung ada yang mendaftarkan anaknya ke SMA 24 Bandung.
Sementara itu, hingga pukul 11.30 WIB, Sabtu (22/6/2019) sebanyak 991 siswa yang mendaftar dengan kuota yang sudah melebihi yang disediakan SMA 24 Bandung sebanyak 288 siswa.
Untuk pendaftar jalur Zonasi jarak sebanyak 556 siswa, jalur zonasi KETM sebanyak 86 siswa, jalur zonasi kombinasi sebanyak 278 siswa, jalur prestasi akademik sebanyak 14 siswa, jalur prestasi non akademik sebanyak 35 siswa dan jalur perpindahan sebanyak 22 siswa.
Pengumuman PPDB SMA di Jabar dapat dilihat melalui portal PPDB Jabar di https://ppdb.disdik.jabarprov.go.id/.
(TribunJabar.id)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Cek di Sini Link Pengumuman Hasil PPDB SMA dan SMK di Jawa Barat, Diumumkan Sabtu 29 Juni 2019