Termasuk juga dalam konsep belajar yang akan diterapkan.
Pasalnya, dalam belajar siswa SMP, konsep behavioristik memandang manusia sebagai produk lingkungan sangat kental.
Begitupun dalam kasus ini, faktor-faktor lingkungan sekitar mempunyai peran penting dan andil yang kuat dalam proses pembelajaran seorang siswa secara umum, khususnya siswa SMP.
Baik lingkungan keluarga sebagai yang utama. Lalu, setelah itu lingkungan masyarakat dan terakhir adalah lingkungan sekolah.
Lingkungan sekolah ini merupakan lingkungan artificial yang sengaja diciptakan untuk membina anak-anak kearah tujuan tertentu, khususnya untuk memberikan kemampuan dan ketrampilan sebagai bekal kehidupannya di kemudian hari.
Itu sebabnya, sekolah diharapkan memberikan suatu wadah bagi pengembangan secara keseluruhan baik aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik.
Dibentuknya unit-unit kegiatan siswa (UKS), memfasilitasi sarana dan prasarana yang memadai seperti sarana olahraga, musik maupun berdasarkan potensi-potensi lain jadi salah satu solusinya.
Termasuk didalamnya dalam proses belajar mengajar, dimana pada usia remaja, karakter siswa sudah lebih bisa dilihat dibandingkan saat SD.
Apakah termasuk berkarakter visual, audio atau kinestetik. Itu sebabnya, tugas guru SMP cukup berat karena diharapkan dapat memahami setiap karakteristik siswanya yang sedang dalam masa transisi menjadi dewasa.
Termasuk juga membuat materi pembelajaran yang sesuai dengan karakter agar siswa mudah dan cepat memahami pelajaran yang disampaikan.
"Profiling dan pemahaman karakter belajar siswa sangat penting untuk memastikan materi pelajaran bisa lebih mudah diserap dan dipahami. Dan itu semua bisa dipermudah dengan bantuan teknologi," jelas Fernando Uffie, pemerhati dunia pendidikan di Indonesia yang juga menjabat sebagai Country Manager Extramarks Indonesia.
Menurutnya, penggunaan teknologi dalam dunia pendidikan (edutech) memungkinkan guru, sekolah dan orang tua untuk mengenali karakter siswa secara lebih mendalam.
Teknologi juga bisa membantu peran mereka dalam memberikan materi pembelajaran yang lebih mudah diserap dan dipahami siswa.
"Teknologi memungkinkan orang tua untuk memantau progress belajar anaknya secara realtime. Teknologi juga memberikan kemudahan kepada guru dan tenaga pengajar lainnya untuk men-deliver materi dengan beberapa metode penyampaian, apakah dalam bentuk audio, video, atau bahkan animasi. Dan lebih dari itu, teknologi, khususnya terkait dengan big data analytics, bisa digunakan sampai pada tahap memprediksi tingkat keberhasilan siswa," kata Uffie.