Penyambutan Hari Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2019 memang patut dilakukan secara gegap gempita. Terlebih, jika kita bisa merayakannya dengan prestasi, seperti yang dilakukan oleh 8 orang anak Indonesia di Jepang.
Adalah Fellow Tedjomuljono, Nayla Annisa, Zara Violtina, Azzura Auliya, Ignatius Dawson, Raphael Edzel, Shaula Yokkaichi, dan Dipa Putra Tambayong, para murid Sempoa SIP yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia, yaitu Lubuk Linggau, Blora, Malang, Yogyakarta, dan Jakarta
Mereka mencetak prestasi gemilang, yakni berhasil terpilih mengikuti Pelatihan Soroban Camp yang diadakan oleh International Soroban Diffusion and Foundation, Lembaga Pelatihan Sempoa Internasional di Jepang. Lembaga ini secara konsisten selama 50 tahun mengadakan pelatihan Sempoa Terbuka bagi seluruh pelajar di berbagai negara.
Para peserta pelatihan Soroban Camp berasal dari berbagai negara, yakni Indonesia, Jepang, Malaysia, Mongolia, Sri Lanka, Afrika Selatan, Tonga, Uni Emirat Arab, dan Inggris.
Soroban Camp berlangsung selama empat hari, dari 17 Agustus 2019 hingga 20 Agustus 2019 di Hotel Marroad Inn Tokyo ini membuka peluang besar bagi 8 anak Indonesia untuk dilatih langsung dengan para ahli sempoa terkemuka di Jepang.
Setiap tahunnya, anak Indonesia tidak pernah absen untuk mengikuti Soroban Camp di mana mereka tidak didampingi oleh orang tua mereka.
"Seluruh 8 anak Indonesia begitu antusias mengikuti setiap rangkaian pelatihan. Hasilnya pun luar biasa! Setiap harinya mampu lulus setiap level dengan sangat baik. Bahkan hanya anak Indonesia yang sanggup menyelesaikan setiap tingkatan level setiap harinya," ujar Susanthi Kho, master sekaligus trainer sempoa dan braingym instructor internasional.
Hal ini membuktikan bahwa prestasi anak Indonesia dalam berhitung menggunakan sempoa patut diperhitungkan. Buktinya, Shaula Yokkaichi, salah satu anak Indonesia asal Blora, berhasil peringkat keempat dalam pelatihan ini, tepat berada di bawah tiiga besar unggulan Jepang.
“Terbukti ya, bahwa anak-anak Indonesia ketika mengikuti camp pelatihan ini, mereka tidak berada di posisi bawah. Malah, ada Shaula yang berhasil mendapat peringkat keempat setelah tiga besar yang diraih Jepang. Itu fantastis sekali. Artinya, kita punya harapan besar untuk unggul di kemudian hari,” ujar Susanthi, antusias.
Dengan begitu, Sempoa SIP yakin bahwa anak Indonesia memiliki semangat dan ambisi luar biasa untuk bersaing di kancah internasional. Hal ini, bagi Sempoa SIP, adalah modal utama untuk menjadi juara, selain berlatih dengan giat, tentunya. Ini juga merupakan komitmen utama Sempoa SIP untuk mencetak generasi pemenang.
“Ya, para pengajar dari Sempoa SIP memberikan pelatihan yang intensif untuk semua muridnya. Terutama untuk meraih level lebih tinggi, kita latih lagi kecepatan dan ketepatannya Kami pacu mereka untuk dapat menyelesaikan hitungan dalam waktu yang relatif cepat. Kami berikan yang terbaik," ujar Susanthi.
Harapannya, semoga pencapaian ini dapat mendorong anak-anak Indonesia untuk berprestasi lebih baik lagi dan mencetak lebih banyak generasi pemenang.
“Kita mempunyai harapan. Harapan kita agar semua anak Indonesia selalu berprestasi. Jangan kalah dengan negara luar. Anak Indonesia itu pintar-pintar, jadi pasti bisa jika mau berlatih giat dalam bidang apa pun. Semoga Indonesia mencetak lebih banyak anak-anak berprestasi, khususnya dalam sempoa,” pungkas Susanthi.(*)