News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sekolah Dasar di Pekalongan Ini Kekurangan Murid, Satu Kelas Hanya Diisi 2 Siswa

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lima siswa belajar dalam satu kelas di SD Negeri Kayupuring I, Desa Kayupuring, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan didampingi para guru serta Camat Petungkriyono Farid, Selasa (20/8/2019).

TRIBUNNEWS.COM, PEKALONGAN -  Cerita sebuah sekolah dasar (SD) di Kecamatan Petungkriyono Kabupaten Pekalongan ini sungguh memilukan. SD Negeri Kayupuring 1 Desa Kayupuring yang terletak di sabuk Pegunungan Dieng kekurangan siswa.

Menurut pihak Kecamatan Petungkriyono, siswa SD Negeri Kayupuring 1 tak lebih dari 7 siswa yang mengisi satu kelas.

Camat Petungkriyono, Farid saat dihubungi Tribunjateng.com, membenarkan kondisi tersebut.

Ia menjelaskan, rata-rata SD di Kecamatan Petungkriyono kekurangan siswa.

“Kami mengambil sampel di SD Negeri Katupuring yang hanya diisi 2 sampai 7 siswa dalam satu kelas,” katanya, Selasa (20/8/2019).

Dilanjutkan Farid, terdapat tiga SD yang memiliki siswa cukup banyak, sementara SD lainnya kekurangan siswa.

“SD Negeri 01 Simego memiliki murid terbanyak dengan jumlah 165 orang."

"Lalu SD Negeri 01 Tlogohendro 82 siswa dan SD Negeri 02 Tlogohendro 98 siswa,” paparnya.

Diterangkannya, selain tiga SD tersebut kondisinya sangat memprihatinkan.

“Karena SD lainnya kekurangan dan jumlah siswanya jauh di bawah SD Negeri Simego maupun Tlogohendro,” ujarnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Pekalongan, Sunarwati menjelaskan, walaupun kekurangan siswa, pelajar di Kecamatan Petungkriyono mempunyai minat belajar tinggi.

“Hal itu terbukti saat kami membuka pendidikan paket, banyak sekali masyarakat yang berpartisipasi,” tuturnya.

Baca: Gubernur Lukas Enembe: Kenapa Tak Terjunkan Banser untuk Bela Mahasiswa Papua yang Dipersekusi

Diakui Sumarwati, Kecamatan Petungkriyono merupakan daerah yang memiliki akses lumayan sulit.

“Kami juga tidak membedakan pelayanan walaupun akses di Petungkriyono sulit.

Baca: Siapa Pihak yang Dimaksud Kapolri Memobilisasi Massa Saat Rusuh di Kota Manokwari?

"Bahkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, kami memberikan intensif kepada setiap guru,” imbuhnya.

Sumarwati menambahkan, intensif berkisar antara Rp 200 ribu hingga Rp 400 ribu diberikan guna mensejahterahkan para guru.

“Tentunya program tersebut akan kami tingkatkan, agar kualitas pendidikan di Petungkriyono tak kalah dengan wilayah yang dekat dengan pusat pemerintahan,” tambahnya. (Budi Susanto)

Artikel ini tayang di Tribunjateng.com dengan judul Satu Kelas Paling Banyak Tujuh Siswa - Potret Nyata Pendidikan di Sabuk Pegunungan Dieng

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini