TRIBUNNEWS.COM – Peluru karet (rubber bullet) merupakan proyektil yang terbuat dari karet atau dilapisi karet yang menyebabkan rasa sakit tetapi meminimalkan cedera serius.
Peluru karet dirancang untuk memberikan pukulan menyengat yang bisa melumpuhkan tetapi tidak membunuh atau menembus daging seperti halnya peluru logam biasa.
Prinsip peluru karet berasal dari Singapura pada 1880-an ketika polisi Singapura menembakkan gagang sapu yang digergaji menjadi lebih pendek pada para perusuh.
Pada 1960-an, polisi anti huru-hara di Singapura, Malaysia dan Hong Kong mulai menggunakan peluru kayu yang lebih canggih.
Gagasan peluru kayu tersebut kemudian diadaptasi oleh Inggris yang kemudian mengganti kayu dengan karet.
Karet dipilih karena tidak mudah pecah serta tidak akan menembus kulit dibandingkan dengan bahan kayu yang masih memiliki kemungkinan bisa menembus tubuh.
Selain itu, peluru karet juga dirancang untuk mengurangi kecepatan dan kekuatan benturan.