TRIBUNNEWS.COM - Simak sejarah singkat tentang Hari Pendidikan yang diperingati setiap tanggal 2 Mei.
Indonesia kembali memperingati satu di antara hari bersejarah dalam masa perjuangan menuju kemerdekaan, yakni Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas)
Ditetapkannya tanggal 2 Mei sebagai Hari Pendidikan Nasional tidak terlepas dari jasa-jasa satu di antara tokoh dan Pahlawan Nasional Ki Hadjar Dewantara.
Beliau merupakan pelopor kebangkitan pendidikan di Indonesia.
Baca: 26 Ucapan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei, Bisa Dikirim atau Jadi Status di Media Sosial
Dikutip dari berbagai sumber, Ki Hadjar Dewantara merupakan pelopor berdirinya Perguruna Taman Siswa yang akhirnya menjadi cikal-bakal berdirinya lembaga pendidikan di Indonesia.
Ia mendirikan taman siswa pada tanggal 3 Juli 1922 setelah pulang dari pengasingan di Belanda.
Pendirian Perguruan taman Siswa ini ditujukan sebagai tempat bagi orang-orang pribumi untuk mendapatkan pendidikan yang layak.
Karena pada zaman itu untuk mendapatkan pendidikan formal sangat susah.
Hanya kaum bangsawan dan orang-orang Belanda yang memiliki akses ke sekolah-sekolah jaman itu
KI Hadjar Dewantara merupakan seorang penulis, wartawan muda dan tokoh yang aktif di organisasi pemuda pada masa kolonial Belanda.
Tulisan-tulisannya terkenal keras dan mengandung kritikan-kritikan pedas yang ditujukan kepada pemerintah Hindia Belanda atas tindakan yang sewenang-wenang kepada orang-orang pribumi
Akibat kritikan dan tulisannya yang pedas, ia kemudian diasingkan ke Bangka lalu dipindahkan ke Belanda bersama dua rekannya Douwes Dekker dan Tjipto Mangoenkoesoemo pada tahun 1933.
Pada masa setelah Proklamasi Kemerdekaan, KI Hadjar Dewantara diangkat menjadi Menteri Pendidikan yang menjabat dari tanggal 19 Agustus 1945 hingga 14 November 1945.
Baca: Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional Dilakukan Secara Terpusat dan Terbatas
Beliau terkenal dengan slogannya yang membangkitkan semangat pendidikan di Indonesia dalam bahasa Jawa yakni: