“Jauhkan dulu rasa malas yang hanya bisa memberikan kenyamanan sementara dan sisanya penyesalan,” kata Zanira.
3. Memastikan kondisi fit pas ujian
Rachmah Pristiana, mahasiswa IPB angkatan 2015, juga mengingatkan peserta didik untuk menjaga kondisi badan.
“Jangan begadang di hari-hari sebelumnya agar fisik saat mengerjakan tes bisa fokus dan tidak drop,” ujarnya.
Peserta juga sebaiknya tiba di lokasi ujian minimal satu jam sebelum tes. “Jangan sampai kita terlalu panik atau terlalu lelah saat mengerjakan ujian. Dan yang terpenting, adalah selalu berdoa,” jelas Rachmah.
4. Siapkan rencana B
Faktanya, hanya 23% dari jumlah total peserta terdaftar ujian yang akan diterima ke PTN yang dipilih.
Hal ini tidak semerta menandakan bahwa 77% peserta tidak layak dalam pilihannya, namun memang adanya keterbatasan kuota penerimaan dalam universitas negeri.
Dalam menghadapi kemungkinan gagal, Zanira sempat terpikir untuk rela menunggu setahun lagi supaya bisa masuk ke PTN dan jurusan idaman.
Baca: Wali Murid Memarahi Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta saat Konferensi Pers, Protes Soal PPDB
Walau begitu, kedua mahasiswi lainnya mengatakan bahwa sebenarnya mereka terbuka untuk mendaftar di Perguruan Tinggi Swasta (PTS).
Menurut dia , yang lebih penting itu adalah peminatan jurusan jadi tidak hanya semata lulus di PTN karena takutnya kuliah jadi tidak maksimal bila tidak sesuai dengan passion.
"Dan di swasta juga banyak yang bagus dari segi jurusan,” jelas Rachmah.
Dalam beberapa tahun terakhir, kualitas PTS berhasil naik daun dan menghasilkan banyak lulusan berkualitas internasional.
Hal ini didukung oleh Webometrics Ranking of World Universities 2020, di mana PTS menempati 40 persen kursi di 100 perguruan tinggi terbaik Indonesia.