Mendikbud menambahkan, sumber anggaran berasal dari optimalisasi anggaran Kemendikbud serta dukungan anggaran Bagian Anggaran dan Bendahara Umum Negara (BA BUN) 2020 dengan total anggaran sebesar Rp 8,9 T.
Untuk subsidi kuota guru akan dibiayai melalui realokasi anggaran Program Organisasi Penggerak yang diundur pelaksanaannya ke tahun 2021.
Bantuan lainnya yaitu BOS Afirmasi dan BOS Kinerja untuk 56.115 sekolah swasta dan negeri yang paling membutuhkan diperkirakan sampai di rekening sekolah di akhir Agustus 2020.
"Rp 3,2 T dialokasikan untuk dana BOS Afirmasi dan Kinerja yang akan disalurkan ke 31.416 desa/kelurahan yang berada di daerah khusus," kata Mendikbud.
Perwakilan Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Sofyan Tan mengapresiasi kebijakan Kemendikbud yang telah responsif menyikapi perkembangan situasi pandemi COVID-19.
Terkait kebijakan penambahan anggaran sebesar Rp 7,2T untuk pengadaan kuota internet, ia menilai tepat karena dampaknya akan langsung terasa bagi masyarakat.
"Artinya Menteri mendengar keluhan orang tua, guru, dan siswa," ucapnya.
Baca: Nadiem: Pendidikan Anak Dipertaruhkan, Saat Orang Tua Dirumahkan
Sedangkan anggota fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Illiza Sa'aduddin Djamal menyampaikan rasa syukurnya.
Lantaran dana Program Indonesia Pintar (PIP) tahun ini cair lebih cepat.
"Dari hasil reses kemarin, cairnya PIP lebih cepat. Hal ini dapat membantu siswa-siswa di Indonesia menghadapi masa krisis."
"Proses pencairannya juga lancar dan hampir tidak ada kendala," ungkapnya.
(Tribunnews.com/Maliana)