News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemkot Solo Menyalurkan Bantuan Smartphone untuk 1.500 Siswa SMP Kurang Mampu

Penulis: Rica Agustina
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemkot Solo Berikan Bantuan Samartphone untuk 1.500 Siswa SMP Kurang Mampu Belajar dari Rumah

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Kota Surakarta (Solo), Jawa Tengah, memberikan bantuan berupa ponsel pintar atau smartphone kepada siswa SMP yang kurang mampu di wilayahnya.

Pemberian ponsel dimaksudkan agar para siswa itu tak lagi terkendala dalam mengikuti program belajar dari rumah secara daring atau online.

Total ada 1.500 siswa dari SMP negeri dan swasta yang akan mendapatkan bantuan.

Jumlah tersebut sudah berdasarkan survei Dinas Pendidikan Surakarta, yang mana mereka adalah siswa-siswa yang tidak bisa leluasa dalam mengakses materi pelajaran karena keterbatasan gawai.

Salah satu siswa SMP yang mendapatkan bantuan, Dhela Putri Sherliana mengaku sebelumnya tidak mempunyai ponsel dan merasa kesulitan.

Meski demikian, Dhela tidak mengajukan permintaan bantuan kepada pihak pemerintah.

Dhela kemudian malah langsung dihubungi wakil kepala sekolah (wakasek) yang mengabarkan bahwa ia akan diberikan ponsel.

Baca: Kemensos Serahkan Bantuan Kendaraan Siaga Bencana untuk Kopassus

"Dari wakil kepala sekolah (yang menghubungi), tidak mengajukan apa-apa, tahu-tahu dihubungi," ujar Dhela dalam video yang diunggah kanal YouTube Kompastv, Selasa (1/9/2020).

Sementara itu, Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo menyebut bantuan berupa ponsel berasal dari sejumlah pihak.

Awalnya wali kota yang akrab disapa Rudy itu mengatakan di media bahwa ada 1.500 siswa yang kesulitan memiliki ponsel.

Saat Rudy akan memberikan bantuan semampunya sendiri, ada orang yang mendengar niatnya.

Hingga kemudian banyak relawan yang turut membantu membelikan ponsel untuk para siswa yang kurang mampu.

"Saya berinisiatif untuk mengumpulkan, bukan mengumpulkan teman-teman, saya memberikan bantuan semampu saya sendiri."

"Namun ada teman-teman yang mendengar itu, akhirnya banyak yang membantu," terang Rudy, masih melansir sumber yang sama.

FX Rudy (TribunSolo.com/Agil Tri)

Rudy menambahkan, pemberian ponsel kepada siswa akan dilakukan secara bertahap, yakni saat ponsel sudah tersedia akan langsung disalurkan.

Adapun pihaknya tak hanya menerima bantuan dari organisasi saja, tetapi bantuan dari perorangan juga akan diterima.

Semua bantuan yang disalurkan akan dibuatkan berita acara atau bukti legal.

"Itu tidak atas nama CSR saja, orang perorangan bisa membantu. Dan semuanya kita berikan berita acara," ujarnya.

Mulai September, Siswa Dapat Internet Gratis 35 GB dan Guru 42 GB Per Bulan

Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberikan bantuan berupa kuota internet gratis kepada para siswa, guru, mahasiswa, dan dosen.

Rencananya bantuan tersebut akan dibagikan selama masa Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), yang berlangsung mulai bulan September hingga Desember 2020.

Setiap bulan, siswa akan mendapat kuota internet gratis sebesar 35 GB, sementara guru menerima 42 GB. Para mahasiswa dan dosen pun juga mendapatkan kuota internet sebesar 50 GB per bulannya.

Baca: Nadiem Makarim Minta Kepala Sekolah Berikan Data Akurat Penerima Subsidi Kuota

Mendikbud Nadiem Makarim mengatakan, program bantuan ini dilakukan sebagai upaya guna membantu masyarakat yang mengalami kendala pulsa kuota internet dalam mengakses pembelajaran jarak jauh.

“Pulsa ini adalah (masalah) nomor satu,” kata Nadiem di ruang rapat Komisi X DPR RI, sebagaimana dirangkum Kompas.com dari laman Kemendikbud, Jumat (28/8/2020).

Dengan demikian, Nadiem secara rinci telah menyiapkan anggaran dana sebesar Rp 8,9 triliun.

Adapun Rp 7,2 triliun digunakan untuk memberikan kuota gratis kepada siswa, guru, mahasiswa, dan dosen.

Sementara Rp 1,7 triliun lainnya diketahui dialokasikan untuk para para penerima tunjangan profesi guru dan tenaga kependidikan, dosen, serta guru besar.

"Kami juga sudah mengamankan tambahan penerima tunjangan profesi dosen sebesar Rp 1,7 triliun," kata Nadiem.

Nadiem menyebut, sumber anggaran tersebut berasal dari optimalisasi anggaran Kemendikbud serta dukungan anggaran Bagian Anggaran dan Bendahara Umum Negara (BA BUN) 2020.

Sedangkan untuk subsidi kuota guru berasal dari dana realokasi anggaran Program Organisasi Penggerak, yang telah digeser waktu pelaksanaannya ke tahun 2021.

Selain dari dua lembaga di atas, bantuan lainnya berasal dari Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Afirmasi dan BOS Kinerja.

Bantuin ini dikhususkan bagi 56.115 sekolah negeri dan swasta yang paling membutuhkan dan diperkirakan sampai ke rekening sekolah di akhir Agustus 2020.

"Rp 3,2 triliun dialokasikan untuk dana BOS Afirmasi dan Kinerja yang akan disalurkan ke 31.416 desa/kelurahan yang berada di daerah khusus," tutur Nadiem.

Baca: Inilah Berbagai Terobosan Menteri Nadiem Selamatkan Pembelajaran di Tengah Pandemi Covid-19

(Tribunnews.com/Rica Agustina, Kompas.com/Kevin Rezky Pratama)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini