TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seni dan budaya sangatlah penting untuk keseluruhan kualitas hidup masyarakat.
Seni dan budaya juga bisa menjadi aset berharga dari sebuah bangsa.
Kepala Tim Hubungan Internasional Korea Arts and Culture Education Services (KACES), Serin Kim Hong mengatakan, pendidikan seni dan budaya harus selalu inovatif supaya relevan.
"Dengan begiitu akan semakin banyak yang bisa dinikmati oleh masyarakat luas," katanya saat penutupan Made In Cirebon secara virtual belum lama ini.
Dikatakannya, akan sangat menarik melihat kemungkinan konten pendidikan seni dan budaya yang bisa dikembangkan dari kota yang sangat multikultural dan memilki akar tradisi yang kuat.
Acara Made in Cirebon ini telah berjalan sejak Mei hingga September 2020. Upaya kolaboratif ini merupakan tahun pertama yang melibatkan pemerintah, seniman dan sekolah.
Baca: Bamsoet Bersama PARFI Salurkan Bantuan kepada Pekerja Seni
Dalam proyek ini KACES bekerja sama dengan ARCOLABS (Center for Art and Community Management), yang berfungsi sebagai mitra yang mengorganisir dan mengeksekusi proyek ini.
Sehubungan dengan pandemi Covid-19, rencana awal untuk melakukan program pertukaran ini secara fisik harus dipindahkan menjadi program online.
Direktur ARCOLABS, Jeong Ok Jeon melihat ini sebagai tantangan untuk metode kolaborasi baru. Baginya hal ini menjadi pertama kalinya bekerja dengan orang-orang dan mitra baru yang ditemui melalui layar virtual.
"Tetapi kami pun belajar bahwa dalam keterbatasan. Ternyata program ini bisa tetap berjalan lancar dan efektif,” ujar Jeon.
Sejak Juli hingga September terdapat 4 kegiatan yang melibatkan berbagai peserta yaikni lokakarya seniman, lokakarya Seniman Lokal: 5-10 Agustus 2020
Lokakarya oleh seniman pengajar kepada seniman lokal di Cirebon, untuk mengembangkan materi pelatihan dan konten kreatif kepada guru, siswa, dan masyarakat Cirebon.
Baca: Mulai Terima Manfaat KPM PKH, 120 Keluarga di Kabupaten Cirebon
Seniman lokal dipilih dari kolektif seniman Sinau Art yang berbasis di Cirebon: Agoest Purnomo (film), Suryono (karawitan dan wayang), Viera Yulia (tari), Mamat Nurachmat (karawitan), Danny Roza (fotografi), Saiful Hadi (literatur), Zainal Abidin (desain grafis), Mulyana (karawitan), Daniel Adenis (seni lukis dan pendidikan seni), Nicco Suparta (seni kriya)
Lokakarya dan Pelatihan Untuk Guru dan Siswa: 7-11 September 2020 yang dipandu
Dipandu oleh para seniman Sinau Art, workshop ini bertujuan untuk membantu guru dan siswa di Cirebon menggunakan seni dan teknologi sebagai alat belajar, komunikasi, dan berpartisipasi dalam komunitas lokal dan global. Untuk proyek tahun pertama di 2020 ini, SMP Negeri 1 Kota Cirebon dipilih sebagai mitra sekolah.