Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi Covid-19 membuat banyak anak didik menjalani sekolah secara online dengan sistem pembelajaran jarak jauh.
Di lingkungan perusahaan, untuk meningkatkan kompetensi karyawan juga mau tidak mau harus menggunakan sistem pendidikan online.
Pri Notowidigdo, Senior Partner dari PRI for People Matters PT Profesindo Reksa Indonesia (PRI) - Arghajata Alliance Partner menilai, pembelajaran online mampu melahirkan pembelajaran yang inovatif dan tanpa batas.
"Pembelajaran daring membuat semua orang memiliki kesempatan seluas-luasnya untuk bisa mempelajari hal-hal baru," kata saat webinar bertajuk “Opportunity during the Pandemic: The Future of Education is Borderless” yang diselenggarakan Rajawali Global Education belum lama ini.
"Dari hal-hal yang baru akan dapat melahirkan inovasi dan kreativitas, untuk disumbangkan kepada organisasi tempat bekerja." katanya.
Baca juga: Kisah Cinta Ketut Malen dan Ayu, Berujung ke Pernikahan Online Bali-Jepang Lewat Aplikasi Zoom
Direktur Human Capital PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, Herdy Harman mengatakan, covid-19 mempercepat digital atau pendidikan daring.
“Jadi COVID-19 adalah Chief Transformation Officer (CTO) yang paling efektif," kata Ketua Forum Human Capital Indonesia (FHCI).
Baca juga: Perlu Ponsel dan Data untuk Dukung Belajar Online? Samsung dan Telkomsel Punya Paket Bundling-nya
"Sebelumnya sulit sekali, tapi sekarang semua orang bisa melakukan pendidikan daring,” ucap Herman.
Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara mengatakan, Indonesia membutuhkan sumber daya manusia yang sangat signifikan untuk mengisi kesenjangan pendidikan.
"Itulah mengapa digital menjadi salah satu aspek terpenting yang perlu menjadi fokus institusi akademik," kata Rudiantara dalam kesempatan itu.
Untuk itu, kata dia institusi pendidikan asing perlu bekerjasama dengan universitas lokal untuk memperkuat jejaknya di Indonesia.
Jonathan Pincus, Academic Chancellor dari Rajawali Global Education dan Dr. Sanjeev Khagram menutup dengan memberikan respon terhadap hasil diskusi ketiga pembicara tersebut.
“Saya tegaskan bahwa pandemi telah mempercepat hal-hal yang tadinya bergerak lambat, termasuk teknologi,” ujar Jonathan.