Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim telah membuat kurikulum darurat untuk membantu pembelajaran di masa pandemi Covid-19.
Mendikbud Nadiem Makarim mengatakan kondisi pandemi Covid-19, mendorong pihaknya melakukan penyederhanaan kurikulum lebih cepat.
Padahal pada masa di luar pandemi, penyederhanaan kurikulum dapat memakan waktu yang lama.
"Bayangkan kalau tidak ada pandemi ini yang harusnya kurikulum itu bertahun-tahun melakukan penyederhanaan.
Kita mengeluarkan kurikulum darurat yaitu ringkasan dari pada kurikulum, yang menyederhanakan standar pencapaian kita," ujar Nadiem dalam webinar Indonesia Bicara yang disiarkan Channel Youtube Media Indonesia, Kamis (5/11/2020).
Nadiem mengatakan penyederhanaan ini dilakukan agar guru dan siswa fokus pada materi pembelajaran yang esensial.
Baca juga: Nadiem Makarim : Tidak Ada Kebijakan Perubahan Kurikulum Pendidikan Nasional
Langkah ini juga dilakukan untuk menurunkan tekanan yang dirasakan siswa selama menjalani pembelajaran di masa pandemi Covid-19.
"Sehingga guru-guru dan siswa bisa fokus pada yang esensial. Ini untuk menjawab stresnya banyak murid dan guru. Bahwa banyak luar biasa banyak tugas dan pekerjaan yang ada," tutur Nadiem.
Mantan CEO Gojek ini juga membuka peluang untuk mempermanenkan penyederhanaan kurikulum tersebut.
Baca juga: Kunci Jawaban Tema 3 Kelas 4 SD Halaman 41, 42, 43, 45, & 46 Buku Tematik Kurikulum 2013 Revisi 2017
Dirinya beralasan bahwa esensi pembelajaran telah didapatkan dalam penyederhanaan kurikulum ini.
"Jadinya kita memberikan suatu penyederhanaan kurikulum, yang mungkin bagian dari pada penyederhanaan itu akan kita permanenkan ke depannya. Karena kita menemukan bahwa ini memang yang esensial dan yang menjadi prakondisi untuk jenjang berikutnya," pungkas Nadiem.