News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kunci Jawaban Buku Tematik Tema 7 Kelas 6 SD Halaman 63, 71 Subtema 2 Pembelajaran 2

Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Berikut pembahasan dan kunci jawaban Buku Tematik tema 7 kelas 6: tentang Pemimpin Idolaku halaman 63 dan 71.

-Gugun Gumbira

Seorang penata tari yang berasal dari Jawa Barat ini mengembangkan tari rakyat Ketuk Tilu hingga menjadi sebuah tontonan menarik yaitu tari jaipongan. Bahkan tari ini sampai dikenal hingga ke mancanegara. Gugun juga mempunyai sanggar tari yaitu Sanggar Tari Jugala yang dikhususkan untuk membuat tari-tarian jaipongan. Karyanya antara lain Tari Daun Pulus, Tari Serat Salira dan Tari Kameutmeut.

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 4 SD Halaman 95 96 99 100 101 Buku Tematik Cita-citaku Subtema 2

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 4 SD Halaman 35 38 39 41 43 44 Buku Tematik Subtema 1 Pembelajaran 4

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 6 Kelas 5 SD Halaman 61 62 63 64 65 66 Tematik Subtema 1 Pembelajaran 6

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 5 Kelas 3 SD Subtema 1 Pembelajaran 3 Halaman 20 21 23 24 Keadaan Cuaca

ilustrasi Belajar dari Rumah (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ENDRO) (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ENDRO)

Ayo Mengamati

Bacalah Teks Berikut

Tari Daerah Berpasangan

Terdapat berbagai jenis tari di Indonesia. Ada tari daerah dan ada pula tari kreasi modern. Berdasarkan banyaknya penari yang menarikan, ada tari tunggal, tari berpasangan, dan tari kelompok. Berikut beberapa contoh tari
daerah berpasangan.

1. Tari Piring

Tari Piring merupakan tarian yang berasal dari daerah Minangkabau, Sumatra Barat. Pada zaman dahulu, tari Piring dipentaskan pada saat panen sebagai ungkapan rasa gembira dan syukur. Sesuai perkembangan zaman, saat ini tari Piring dipentaskan pada acara-acara penting, seperti acara pernikahan. Tari Piring dibawakan dalam bentuk tari berpasangan putra dan putri yang terdapat dalam sebuah kelompok pementasan.

2. Tari Serampang Dua Belas

Tari Serampang Dua Belas merupakan tari yang terkenal di daerah Melayu, seperti daerah Sumatra Utara (Melayu
Deli), Sumatra Barat (ranah Minang), dan Riau (Pekanbaru). Tari Serampang Dua Belas merupakan tari pergaulan
yang ditarikan secara berpasangan sejenis atau putra dengan putri. Tari Serampang Dua Belas diciptakan oleh
Sauti pada tahun 1940-an. Tari Serampang Dua Belas terdiri atas 12 pola gerak, pola edar, dan tata urutan
yang didasari oleh gerakan yang ada dalam tari Melayu, seperti Tari Mak Inang, Tari Ronggeng Melayu, dan Tari Zapin.

3. Tari Payung

Tari Payung merupakan tari pergaulan yang dibawakan secara berpasangan. Tarian ini dibawakan oleh sepasang muda-mudi dan menggunakan perlengkapan payung. Payung lebih banyak digunakan oleh penari laki-laki, sedangkan penari wanita mengekspresikan gerakannya dengan permainan selendang. Busana penari pria berupa satu setel baju kecak musang, kain saping, dan tandak (songkok). Busana penari wanita meliputi satu stel kebaya labuh, kain songket, ikat pinggang, dan selendang.

4. Tari Legong

Tari Legong dimainkan oleh dua orang penari perempuan. Oleh karena merupakan tarian ritual persembahan, Legong dahulunya hanya boleh ditarikan oleh gadis yang belum pernah menstruasi. Namun, seiring pergeseran fungsinya sekarang sebagai media hiburan, aturan tersebut sudah ditinggalkan. Penari Legong selalu membawa kipas sebagai alat bantu.

5. Tari Janger

Tari Janger merupakan tari tradisional asal Bali dan dipentaskan oleh 10 orang yang terdiri atas pasangan mudamudi. Lima penari pria disebut Kecak dan lima penari wanita disebut Janger. Para penari menari sambil menyanyikan lagu Janger secara bersahut-sahutan. Tarian ini mengangkat kisah atau drama tentang Arjuna Wiwaha, Sunda Upasada, dan lain sebagainya. Meski tidak sepopuler Tari Kecak atau Tari Pendet, tarian ini sebetulnya memiliki makna yang mendalam.

6. Tari Ketuk Tilu

Tari Ketuk Tilu merupakan salah satu tari tradisional Jawa Barat. Tari Ketuk Tilu menjadi cikal bakal lahirnya tari Jaipong Karawang. Tarian ini dipentaskan oleh penari-penari wanita dengan gerakan dinamis dan saling mengisi. Gerakan yang dilakukan penari Ketuk Tilu di antaranya goyang pinggul, pencok muncid, giteuk, dan geol. Nama ketuk tilu berasal dari bunyi tabuhan 3 buah bonang yang menjadi musik pengiringnya. Kendati cukup terkenal di masa silam, saat ini kepopuleran Tari Ketuk Tilu justru kalah jika dibandingkan Tari Jaipong.

7. Tari Bambangan-Cakil

Bambangan-Cakil merupakan tarian klasik yang terdapat di Jawa Tengah. Tari Bambangan-Cakil menceritakan adegan perang seorang ksatria melawan raksasa. Ksatria tersebut bernama Janaka yang bersifat halus dan lemah lembut sebagai lambang kebaikan. Sebaliknya, raksasa bernama Cakil menggambarkan tokoh berkarakter kasar, sombong, dan beringas yang melambangkan kejahatan. Makna yang terkandung dalam tarian Bambangan-Cakil ialah bahwa segala bentuk kejahatan dan keangkaramurkaan pasti akan kalah dengan kebaikan.

8. Tari Zapin

Tari Zapin adalah sebuah tari tradisional yang berasal dari Riau. Tari ini sarat dengan nuansa keislaman hasil dari
proses akulturasi budaya melayu dan budaya Islam di masa silam.

9. Tari Gandrung

Tari Gandrung adalah salah satu jenis tari tradisional khas yang berasal dari Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Dalam pementasannya tarian ini didukung berbagai unsur, yaitu penari, pemusik, alat musik, nyanyian, dan gerak tari. Tari Gandrung dilakukan dalam bentuk berpasangan antara perempuan dan laki-laki. Penari perempuan sebagai penari gandrung dan penari laki-laki dikenal sebagai “paja”. Musik pengiring tari Gandrung antara lain kempul atau gong, klunting, biola, kendang, dan kethuk.

Tari Gandrung dipentaskan sebagai perwujudan rasa syukur masyarakat setiap kali setelah panen. Pementasan tari Gandrung diselenggarakan sebagai bentuk kegembiraan dan hiburan. Tari Gandrung ini akhirnya menjadi ciri khas seni tari Banyuwangi, sehingga menjadi maskot kota Kabupaten Banyuwangi.

10. Tari Golek Menak

Tari Golek Menak adalah tari klasik yang lahir dari keraton Yogyakarta. Tarian Golek Menak diciptakan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan pertama kali dipentaskan pada sekitar tahun 1941. Tarian ini juga dikenal dengan sebutan tari Beksa Golek Menak atau Beksan Menak. Ide gagasan penciptaan tari Golek Menak berasal dari pertunjukan wayang golek.

Kunci Jawaban Halaman 71

Buatlah kelompok anak-anak perempuan terpisah dari anak laki-laki. Tuliskan hasil diskusimu, lalu diskusikan dengan kelompok-kelompok lain.

Jawaban:

Cara menjaga organ reproduksi:

– Pakai handuk yang lembut, bersih, tidak berbau/lembab

– Pakaian dalam diganti minimal 2 kali dalam sehari

– Memakai celana dalam dengan bahan yang mudah menyerap keringat

– Hindari bertukar pakaian dalam dan handuk dengan orang lain

– Bagi perempuan, sesuah buang air kecil, membersihkan alat kelamin sebaiknya dari arah depan menuju belakang agar kuman yang terdapat pada anus tidak masuk ke dalam organ reproduksi

– Laki-laki dianjurkan untuk disunat/khitan

*) Disclaimer: Kunci jawaban tersebut hanya sebagai panduan untuk orang tua mengoreksi jawaban anak.

(Tribunnews.com/Oktavia WW)

 
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini