Elang: "Boleh, kau harus ingat yang kau jahit kedua sayapmu supaya jadi ringan. Kau harus berjanji tidak akan meminjamkan jarum itu kepada siapa pun, dan jangan sampai hilang."
Ayam jantan: "Sahabatku, engkau tak usah bimbang. Aku akan berhati-hati dan akan segera mengembalikannya kepadamu."
Burung Elang pun menyerahkan jarum emas itu kepada Ayam Jantan. Ayam Jantan menerimanya dengan gembira.
Ayam Jantan pun menjahit keduanya sayapnya. Tetapi ia tidak sabar, belum selesai menjahit, Ayam itu terus mengepakkan sayapnya dan melompat ke atas pagar.
"Koo, koo, aak, koo, aak, aku dapat terbang." Ayam Jantan itu rupanya diperhatikan oleh Ayam Betina yang kebetulan lewat di situ.
Dialog 2
Ayam betina: "Bagaimanakah engkau bisa terbang?"
Ayam jantan: "Aku menjahit sayapku dengan jarum emas ini."
Ayam betina: "Boleh aku pinjam?"
Ayam jantan: "Pakailah dan setelah itu lompatlah di sisiku."
Ayam betina cepat-cepat menjahit sayapnya dan berkotek sombong.
Ayam jantan: "Di mana jarum emas itu?"
Ayam betina: "Tadi aku letakkan di tanah."
Ayam jantan: "Aku khawatir jarum itu hilang. Jarum itu kepunyaan sahabatku, si Elang. Kita mesti mencari sampai dapat."