Awalnya ia kagum, tetapi kemudian muncul niat jahat dalam hatinya.
"Aku akan mengadu domba mereka. Pasti ada bebek yang bisa dijadikan sebagai sumber masalah," gumam Cerpelai seraya menyeringai jahat.
Mulai hari itu, Cerpelai gencar mendatangi bebek yang agak terpisah dengan kawanannya.
Dia mulai menghasut bebek itu untuk membenci kawanannya.
"Lihat pemimpinmu itu, dia hanya membodohi kalian agar mau mengikutinya. Pergilah dari kawanan atau kau akan menjadi budak pemimpinmu selamanya," ujar Cerpelai yang pandai menghasut.
Namun rupanya sia-sia.
Bebek itu tidak mau mendengar perkataan Cerpelai.
Kemudian Cerpelai mencari bebek lain dan mengatakan hal yang sama.
Akan tetapi lagi-lagi perkataan Cerpelai tidak dihiraukan.
Begitu terus, hingga tak terasa sudah semua bebek ia datangi.
Namun, tidak ada satu pun yang berhasil ia hasut.
Cerpelai sudah sangat kelelahan karena sudah berjalan ke sana-kemari dan terlalu banyak bicara.
"Hahaha... Cerpelai... Cerpelai.... Kau tidak akan bisa membuat kaum bebek saling bertengkar, karena kami saling mempercayai satu sama lain," ucap salah satu bebek yang dihasut oleh Cerpelai.
Cerpelai sangat malu.