Mereka berdua memulai perjalanan sejak pagi, tapi tidak sebatang pohon buah pun yang mereka temui.
Yang ada hanyalah pohon-pohon yang tinggi dan berdaun lebat.
"Mungkin kita harus berjalan Iebih jauh lagi," kata Kera.
Ayam hanya mengangguk setuju.
Semakin lama, suasana hutan semakin gelap.
Sinar matahari tidak mampu menembus rimbunnya pepohonan.
Ayam mulai ketakutan, "Kera, kita tersesat? Bagaimana kalau kita pulang saja?”, katanya.
Kera juga kebingungan, “Mana jalan keluarnya? Mungkin ke arah sana”, sahut si Kera.
Mereka sibuk mencari jalan keluar, tapi semakin lama mereka berjalan semakin jauh mereka masuk ke dalam hutan.
Kera meminta maaf kepada Ayam.
Kera merasa bersalah karena telah mengajak Ayam berjalanjalan ke hutan.
Padahal ia tidak tahu jalan keluar dari hutan.
Ayam pun memaafkan Kera.
Akhirnya, Ayam dan Kera bertemu dengan kepiting.