Sambil melihat gajah dari jarak cukup dekat, Siti bercerita tentang persahabatan gajah dan tikus.
Ayo Membaca (Halaman 186)
Bacalah dongeng berikut!
Tulislah minimal 5 kalimat dari dongeng di bawah yang memuat kata sapaan!
Persahabatan Gajah dan Tikus
"Bunga ini sangat harum, Tuan! Sangat pantas untuk pengharum ruangan," kata Tikus mempromosikan dagangannya.
"Bunga apa ini?" tanya Gajah.
"Ini adalah sebuah bunga yang sangat ajaib!" jawab Tikus.
"Apakah bunga ini wangi?" tanya Gajah.
"Tentu saja! Bunga ini sangat harum " jawab Tikus.
"Boleh aku mencobanya?" tanya Gajah penasaran dengan wanginya.
"Tentu saja Tuanku! Silakan."
Gajah pun perlahan-lahan menjulurkan belalainya yang panjang. Ia pun mengirup wangi bunga ajaib itu. Benar sekali yang
dikatakan Tikus. Bunga tersebut sangat wangi. Namun, tidak lama kemudian hidungnya terasa geli dan gatal tidak bisa tertahan.
Hidungnya tiba-tiba akan bersin. Tetapi ia terus menahannya karena tidak baik bersin di depan orang lain. Namun, hidungnya terus saja terasa geli, ia terus mencoba menahannya. Akhirnya, tanpa disadari Gajah mengambil ancang-ancang untuk bersin.
Ia menghirup udara kuat-kuat melalui mulutnya yang besar. Begitu besar angin yang masuk ke dalam mulutnya. Bahkan, tangkai bunga pun tersedot keluar dari tangkainya. Melihat ancang-ancang Gajah, Tikus pun bersiap untuk pergi meninggalkan tempat tersebut. Ia berpikir akan terjadi angin topan.
Tiba-tiba, Gajah pun bersin dengan sangat hebat. Akibat bersinnya yang hebat itu rumah-rumah menjadi rusak, gentingnya
berterbangan seperti dilanda angin topan. Tikus pun terpelanting sangat jauh hingga puluhan meter. Bunga dagangannya pun berserakan ke mana-mana. Karena bersinnya yang sangat hebat, Gajah pun terjatuh ke tanah bahkan mengeluarkan air mata. Ia melihat semua yang di hadapannya rusak akibat bersinnya tersebut. Ia merasa sangat bersalah dan menyesal. Namun, itu semua bukan keinginannya.
Gajah hanya diam sambil menatap semua kerusakan. Tiba-tiba, datanglah seekor Badak, ia bertingkah seperti seorang polisi dan melihat kejadian tersebut. Melihat Badak datang, Tikus pun timbul keberaniannya. Ia segera berlari-lari menghampiri Gajah.
"Hei, Tuan! Kau harus mengganti kerugianku. Lihatlah! Bunga-bunga daganganku semua berhamburan dan hancur. Aku akan adukan kau kepada Badak!" bentak Tikus marah.
Gajah hanya diam. Ia merasa sangat bersalah.
"Tenanglah, aku akan mengganti semua kerugianmu," kata Gajah dengan lembut.
Badak pun mengampiri Gajah dan Tikus.
"Lihat akibat perbuatanmu!" bentak Badak dan menunjuk ke arah rumah-rumah yang rusak.
"Iya, itu salahku!" kata Gajah mengakui kesalahannya.
"Bunga-bungaku semuanya rusak. Aku meminta ganti rugi," bentak Tikus.
Sebenarnya Gajah sangat marah kepada Tikus. Karena bunga yang ia jual, akibatnya malah kacau balau. Tetapi ia menahan
kemarahannya.
"Apa benar yang dikatakan Tikus?" tanya Badak.
"Tidak! Saya tidak merusaknya dengan sengaja!" jawab Gajah.
"Bagaimana rumah itu bisa hancur? Dan bunga-bunga yang Tikus jual berserakan ke mana-mana?" tanya Badak
"Saya hanya bersin, Tuan!"
"Bersin? Hanya karena bersin, rumah-rumah ini hancur?" tanya Badak tidak percaya.
"Saya hanya mencium bunga yang dijual Tikus," jawab Gajah sambil menunjuk bungabunga yang berserakan.
"Hmm, bunga siapa itu?" tanya Badak.
"Itu adalah bunga Tikus!"
Badak pun melihat ke arah Tikus. Tiba-tiba, Tikus berubah menjadi gelisah. Badak pun mengerti bahwa ini bukan kesalahan Gajah seorang. Akhirnya, Badak yang bertingkah menjadi polisi tersebut menengahi Gajah dan Tikus.
Akhirnya, Tikus pun meminta maaf karena sudah menjual bunga ajaib yang menjadi malapetaka tersebut. Gajah pun merasa bersalah, karena bersinnya tersebut mengakibatkan kerusakan yang sangat besar dan merugikan orang lain. Badak pun melanjutkan perjalanannya setelah menjadi polisi. Mereka berdua mengakui kesalahannya. Semenjak itu, Gajah dan Tikus berteman baik. Semua itu berkat bunga ajaib.
Ayo Menulis (Halaman 191)
Tulislah minimal 5 kalimat berdasarkan dongeng di atas yang memuat kata sapaan!
Jawaban:
1. "Bunga ini sangat harum, Tuan! Sangat pantas untuk pengharum ruangan,"
2. "Tentu saja Tuanku! Silakan."
3. "Hei, Tuan! Kau harus mengganti kerugianku. Lihatlah!"
4. "Saya hanya bersin, Tuan!"
5. "Aku akan adukan kau kepada Badak!"
Disclaimer:
- Jawaban di atas hanya digunakan oleh orang tua untuk memandu proses belajar anak.
- Soal ini berupa pertanyaan terbuka yang artinya ada beberapa jawaban tidak terpaku seperti di atas.
(Tribunnews.com/Sri Juliati)
Berita lain terkait Buku Tematik