Terpisah, Dekan FISIP UPNVY Machya Astuti Dewi menambahkan kerja sama yang terjalin dengan TSU Rusia diharapkan dapat memperluas jaringan dengan negara-negara Eropa.
"Sampai saat ini FISIP untuk negara Eropa baru punya kerja sama dengan Metropolitan University of Prague dari tahun 2010 lalu," kata dia.
Baca juga: Rektor Uhamka: Kebangkitan Pendidikan Harus Disertai Optimalisasi Anggaran
Selain itu kegiatan ini sekaligus mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan mendukung pemenuhan kinerja lembaga.
Kegiatan ini merupakan realisasi dari perjanjian kerja sama yang telah ditandatangani sebelumnya.
"FISIP yang pertama menindaklanjuti melalui seminar ini," tambah Machya.
Dalam nota kesepahaman yang ditandatangani, kedua universitas sepakat untuk berkolaborasi dan melakukan pertukaran pengetahuan yang meliputi pertukaran dosen, mahasiswa dan staf untuk kepentingan penelitian, pelaksanaan penelitian bersama, pertukaran informasi dan publikasi akademik, serta program lain yang disepakati bersama.
Dalam kesempatan yang sama, Rektor TSU, Eduard V. Galazhinskiy mengungkapkan dalam 71 tahun hubungan Indonesia-Rusia, TSI sudah melakukan kerja sama dengan beberapa universitas di Indonesia dan menerima banyak mahasiswa dari Sumatera dan Papua.
"Bekerja dengan UPNVY akan lebih mengembangkan hubungan baik dalam bidang publikasi ilmiah dan peningkatan kualitas pendidikan. Diharapkan (kerja sama, red) akan terus berlanjut," imbuhnya dalam seminar yang dihadiri lebih dari 450 partisipan dari UPNVY dan TSU.
Seminar internasional yang dimoderatori First Secretary KBRI di Moskow, Hosea RB Manurung ini menghadirkan lima pembicara, tiga dari FISIP UPNVY dan dua dari TSU. (*)