TRIBUNNEWS.COM - Berikut penjelasan mengenai pembagian bangsa Melayu Indonesia, Proto Melayu dan Deutro Melayu.
Nenek moyang bangsa Indonesia diprakirakan dari dua kelompok manusia praaksara.
Diprakirakan nenek moyang bangsa Indonesia sudah mendiami wilayah nusantara sejak 45 ribu tahun yang lalu.
Mengutip Modul 2 Sejarah Indonesia terbitan Kemendikbud, dalam perkembangan kehidupan manusia modern di nusantara dapat dikelompokkan dalam tiga tahap, yaitu:
- Kehidupan manusia modern awal yang hadir hingga akhir zaman es, sekitar 12.000 tahun lalu.
- Kehidupan manusia modern berdasarkan karakter fisiknya yang dikenal sebagai ras Austromelanesoid, setelah kehidupan zaman es.
- Kehidupan manusia modern yang dikenal sebagai penutur bahasa Austronesi, sekitar 4000 tahun lalu.
Baca juga: Kebutuhan Manusia: Ini Pengertian Kebutuhan Primer, Sekunder dan Tersier
Baca juga: Interaksi Manusia dengan Lingkungan Alam, Sosial, Budaya, dan Ekonomi
Setelah itu, manusia modern Austronesi yang tergolong dalam ras Mongolid beranak pinak hingga sekarang di Indonesia.
Meskipun sudah ada yang menghuni, kepulauan nusantra masih kerap mendapat berbagai pendatang pada zamannya.
Pendatang-pendatang baru ini membawa kebudayaan masing-masing.
Dalam klasifikasi pendatang yang masuk kepulauan nusantara, ilmuwan membaginya dalam dua tahapan.
Klasifikasi pertama disebut sebagai Proto Melayu dan klasifikasi kedua disebut Deutro Melayu.
Kedatangan masing-masing klasifikasi terpisah waktu lebih dari 2.000.
Berikut ini penjelasan masing-masing klasifikasi pendatang kepulauan nusantara yang ikut mengembangkan kebudayaan Indonesia.
Baca juga: Simak 8 Jenis Manusia Purba di Indonesia serta Ciri-cirinya: Meganthropus Paleojavanicus
Baca juga: Ekspedisi Karst Sangkulirang-Mangkalihat: Menengok Seni Prasejarah di Gua Tewet