News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

SBMPTN 2021 Diumumkan, 12.715 Kursi Kosong Tak Diminati Calon Mahasiswa

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah peserta mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Rawamangun, Jakarta Timur, Senin (12/4/2021). Pelaksanaan tes UTBK-SBMPTN yang digelar di UNJ mulai 12 April 2021 hingga 18 April 2021 diikuti oleh 23.213 peserta seleksi dan terdapat dua sesi yang dapat dipilih oleh peserta yaitu pagi dan siang. Tribunnews/Jeprima

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) mengumumkan hasil Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2021, Senin (14/6/2021) kemarin.

Dalam pengumuman itu, sebanyak 184.942 peserta atau sekitar 23,78 persen dari total 777.858 peminat SBMPTN 2021 dinyatakan lulus masuk perguruan tinggi negeri.

Ketua Tim Pelaksana LTMPT Prof Moh Nasih memaparkan, total 777.858 peserta yang mengikuti UTBK pada 12-18 April 2021 untuk gelombang pertama, dan 26 April-2 Mei 2021 untuk gelombang ke-2.

Dari 777.858 peserta itu, sebanyak 732.704 peserta dinyatakan eligible, yakni tidak ter-flag curang atau bolos dari proses UTBK SBMPTN 2021.

Kemudian dari total peserta eligible, sebanyak 732.801 peserta menghadiri tes UTBK SBMPTN 2021 sehingga memiliki nilai UTBK SBMPTN 2021.

Sebanyak 122 peserta didiskualifikasi dari proses UTBK SBMPTN 2021 karena foto yang tidak sesuai. Sementara sebanyak 191 peserta didiskualifikasi karena terbukti melakukan pelanggaran dalam proses UTBK SBMPTN.

Sejumlah peserta mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Rawamangun, Jakarta Timur, Senin (12/4/2021). Pelaksanaan tes UTBK-SBMPTN yang digelar di UNJ mulai 12 April 2021 hingga 18 April 2021 diikuti oleh 23.213 peserta seleksi dan terdapat dua sesi yang dapat dipilih oleh peserta yaitu pagi dan siang. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/Jeprima)

Peserta yang tidak hadir di UTBK SBMPTN sebanyak 45.154 orang.

Peserta UTBK SBMPTN 2021 menurut kelompok pilihan prodi dari total peserta eligible yaitu 320.361 peserta kelompok saintek, 355.759 peserta kelompok soshum, dan 56.584 peserta kelompok saintek/soshum atau campuran.

Baca juga: Ratusan Ribu Siswa Gagal Lolos SBMPTN, Kemendikbudristek: Masih Ada Jalur Mandiri

"Total sebanyak 92.963 peserta diterima di prodi saintek, 91.979 peserta diterima di prodi soshum. Total peserta diterima yaitu 184.942 peserta. Sehingga jumlah daya tampung tidak terpenuhi yaitu 12.715 kursi," kata Nasih.

Baca juga: LTMPT: 61 Ribu Peserta Dengan KIP-Kuliah Lolos SBMPTN

Perguruan tinggi yang ikut serta di SBMPTN tahun ini juga semakin beragam dan semakin banyak, terdiri dari 74 universitas dan institut negeri, 12 sekolah vokasi dan 40 politeknik negeri dan 11 perguruan tinggi keagamaan yang berada di bawah Kementerian Agama.

Sejumlah peserta mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Rawamangun, Jakarta Timur, Senin (12/4/2021). Pelaksanaan tes UTBK-SBMPTN yang digelar di UNJ mulai 12 April 2021 hingga 18 April 2021 diikuti oleh 23.213 peserta seleksi dan terdapat dua sesi yang dapat dipilih oleh peserta yaitu pagi dan siang. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/Jeprima)

"Ini perluasan yang sangat besar karena tahun sebelumnya politeknik belum ikut. Tahun ini juga diikuti program vokasi D4. Tentu harapannya tahun akan datang kepesertaan dari UTBK dan SBMPTN akan lebih luas lagi," ujarnya.

Dari ratusan perguruan tinggi negeri yang ikut SBMPTN itu, total daya tampung yang tersedia sebenarnya mencapai 197.675. Dengan demikian, masih tersisa sebanyak 12.715 kursi.

Namun menurut Nasih, 12.715 kursi kosong itu tidak berarti bisa diisi siapa pun. Ia mengatakan, kursi kosong itu lantaran tidak ada peserta yang berminat.

"Memang pesertanya tidak memenuhi daya tampung yang ada. Tapi daya tampung tidak terpenuhi karena tidak ada pendaftar yang berminat di sana," kata Nasih.

"ISBI Tanah Papua contohnya. Seperti prodi-prodi kesenian dan kebudayaan, di perguruan tinggi di daerah 3T. Jadi memang prodi tertentu yang membawa misi nasional di kebudayaan dan kesenian, ya" imbuhnya.

Nasih mengakui, daya tampung di SBMPTN sangat terbatas dibandingkan dengan jumlah peserta SBMPTN secara keseluruhan. Karena itu ia meminta peserta yang tidak lulus untuk tidak putus asa.

"Saya yakin semua peserta SBMPTN adalah orang yang pandai, pintar, cerdas dengan nilai yang bagus. Hanya memang nilai itu harus kita urutkan dan ada yang lebih bagus lagi," katanya.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nizam menyampaikan selamat kepada siswa yang diterima di perguruan tinggi negeri lewat jalur SBMPTN.

“Untuk yang belum diterima, ini bukan akhir dari perjalanan, masih ada kesempatan melalui jalur mandiri dan tentu juga pendaftaran ke perguruan tinggi swasta masih sangat terbuka lebar,” katanya.

Nizam mengingatkan peserta SBMPTN untuk mewaspadai situs pengumuman tidak resmi yang meminta peserta membayarkan sejumlah uang agar diterima di perguruan tinggi negeri.

SBMPTN merupakan salah satu jalur masuk perguruan tinggi negeri yang ditetapkan pemerintah. Jalur ini dapat menampung 40 persen kuota PTN Badan Layanan Umum dan 30 persen kuota PTN Badan Hukum.

Bagi peserta atau calon mahasiswa yang ingin masuk PTN masih bisa mengikuti jalur mandiri yang ditetapkan masing-masing kampus. Pada beberapa PTN, nilai UTBK pun dapat digunakan untuk mengikuti seleksi mandiri.(tribun network/fah/dod)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini