Waktu terus berlalu, perubahan alam karena iklim dan geografi, juga populasi yang terus bertambah, mendorong mereka untuk mencari wilayah hunian baru.
Perlahan tetapi pasti, mereka mengembara mencari tempat hunian baru.
Mereka kemudian menyebar hingga ke wilayah timur kepulauan Indonesia, bahkan meluas hingga mencapai Melanesia Barat dan Australia, wilayah geografi hunian mereka pun semakin meluas.
Pengalaman yang diperoleh selama mereka mengembara menjadi pengetahuan yang selanjutnya diturunkan dari generasi ke generasi.
Kemampuan berlayar dan membuat rakit, serta teknik-teknik membuat alat transportasi laut yang lebih kuat dan nyaman.
Begitu pula dengan pengetahuan perbintangan untuk menunjukkan arah saat berlayar.
Pengalaman untuk menaklukkan ekosistem daratan, sehingga mereka mampu untuk menyesuaikan diri dengan kondisi ekologi yang berbeda-beda.
Semua pengalaman-pengalaman itu menjadi pengetahuan-pengetahuan baru untuk memanfaatkan sumber daya yang ada di lingkungan yang baru.
Pada saat berakhirnya zaman es sekitar 12.000 tahun yang lalu, menyebabkan perubahan besar dalam berbagai hal.
Kenaikan muka laut yang dratis mendorong penduduk di kepulauan Indonesia melakukan persebaran ke berbagai arah.
Persebaran mereka ini juga telah merubah peta hunian mereka.
Kondisi alam yang saat itu mendukung, semakin meyakinkan mereka untuk menetap ditempat hunian yang baru.
Alam tropis dengan biodiversitasnya menyediakan kebutuhan hidup sehingga populasi terus meningkat.
Para ahli menggolongkan mereka sebagai Ras Australomelanesid, dan mereka kemudian hidup menyebar ke gua-gua.