“Program ini dirancang bagi siapapun yang tertarik untuk dapat bekerja di industri digital atau teknologi. Mahasiswa dari jurusan apapun dapat dan disarankan untuk mengikuti program ini karena kurikulum yang diterapkan tidak hanya tentang belajar coding, melainkan juga tentang bagaimana menjadi seorang profesional dengan digital dan growth mindset,” kata Norman.
Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim mengatakan saat ini mahasiswa tak hanya dituntut cakap di satu bidang ilmu saja, tetapi juga harus bisa menguasai bidang ilmu lain.
Jika satu rumpun ilmu digabungkan dengan rumpun ilmu lainnya, akan dapat melahirkan suatu karya yang unik dan inovatif.
“Kita menerapkan hal ini tidak hanya untuk memastikan bahwa lulusan-lulusan kita bisa berkarir sesuai dengan minat mereka, namun juga terbekali dengan kombinasi disiplin ilmu yang memang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan industri kerja yang semakin kompleks,” ucap Nadiem.
Sejak didirikan pada Juli 2014, Progate telah melayani 2,1 juta pelajar aktif secara global dengan menghadirkan kurikulum yang mudah untuk dipelajari dan memungkinkan orang untuk menemukan passion mereka.
Di Indonesia, Progate telah bekerjasama dengan Digital Talent Scholarship dari Kemkominfo dan Ditjen Vokasi Kemdikbud; instansi pendidikan seperti Universitas Gadjah Mada, Telkom University, Podomoro University, Binus; dan sektor swasta Tokopedia, Gojek Academy, Shopee, Karier.mu by Sekolah.mu, Cicil, dan Kotakode.
Program studi Progate dalam Kampus Merdeka ini terbuka bagi mahasiswa D1 hingga S1 dari berbagai macam jurusan.