Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof Amany Lubis mengatakan, perguruan tinggi atau kampus harus berperan untuk menyiapkan generasi muda yang mumpuni di bidang digital.
Amany mendorong agar setiap kampus di Indonesia memperkuat literasi digital.
Sebagai wadah untuk menyiapkan generasi yang mumpuni di bidang digital, teknologi, dan juga bisa menggunakannya secara positif.
"Itulah yang dinamakan merdeka," ujar Amany.
Hal itu disampaikan Amany dalam webinar bertema "Merdeka 100% dengan Teknologi Digital” yang digelar DEMA UIN Jakarta dan Opinia, Ahad (15/8/2021).
Baca juga: Tantangan Bonus Demografi Bisa Dimanfaatkan Lewat Pendidikan Vokasi Siswa
Amany berujar, bangsa ini akan merdeka 100 persen jika mampu menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kreatif dan inovatif.
Kampus, lanjut dia, harus berperan untuk memperkuat literasi digital di kalangan generasi muda.
"Jadi, merdeka 100 persen adalah SDM-nya kreatif dan inovatif. Maka, kita jangan ketinggalan zaman. Peran kampus adalah untuk memperkuat literasi digital," lanjutnya.
Dalam webinar tersebut, dia pun mengapresiasi diluncurkannya Opinia, sebagai aplikasi media sosial yang 100 persen buatan anak bangsa.
Baca juga: Mapan Masa Depan, Upgrade Literasi Finansial di Future Financial Festival
Amany berharap, Opinia ke depan bisa memberikan peluang kepada para mahasiswa untuk berkreasi.
"Jadi bagian-bagian dari Opinia tolonglah lowongkan untuk diskusi pengembangan hal-hal yang bersifat spiritual, yang bersifat perdamaian, dan untuk dialog antar budaya atau antar agama," ucap Ketua MUI Pusat ini.
Sementara itu, Founder Opinia, Arip Musthopa menjelaskan bahwa Indonesia kini sudah merdeka selama 76 tahun. Dia berharap, kehadiran teknologi digital bisa membuat Indonesia merdeka 100 persen.
Ia menerangkan, penduduk Indonesia saat ini berjumlah 270 juta, dan sebanyak 70 persen berada di usia produktif antara 15 sampai 64 tahun. Penting untuk memanfaatkan bonus domografi pada tahun 2030.
"Kalau kita gagal memanfaatkan bonus demografi ini, maka mimpi untuk menjadi negara maju itu menjadi kecil sekali, bahkan mustahil," ucap Arip.
Baca juga: Perlunya Implementasi Pengurangan Bahaya untuk Sikapi Bonus Demografi
Selain itu, menurut dia, 27 persen dari total penduduk Indonesia itu juga merupakan pengguna internet dan sebanyak 62 persen penduduk Indonesia menggunakan media sosial. "Jadi, ada sekitar 160-an juta bangsa ini aktif menggunakan sosial media. Ini tentu angka yang sangat besar dan merupakan potensi yang luar biasa," kata Arip.
Namun, tambah dia, media sosial yang dimanfaatkan tersebut belum ada yang buatan anak bangsa. Karena itu, dia berharap kedepannya Opinia bisa menfasilitasi generasi muda untuk berkreasi dan bermedia sosial secara positif.
"Jadi, hampir 170 juta penduduk Indonesia yang menggunakan medsos belum ada satu pun media sosial anak bangsa yang bisa hadir di sana," jelas Arip.