Faktor eksternal merupakan faktor-faktor yang berasal dari luar masyarakat yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan sosial.
Faktor-faktor tersebut antara lain adalah:
a. Lingkungan Alam yang Berubah
Terjadinya gempa bumi, gunung meletus, tsunami, musibah banjir menjadikan kondisi alam fisik berubah.
Berubahnya kondisi alam memicu munculnya perubahan sosial budaya pada masyarakat yang bersangkutan.
Contohnya, banjir di Jakarta pada awal tahun 2008 yang mengakibatkan ribuan warga harus mengungsi ke daerah yang aman.
Di tempat pengungsian, mereka harus beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya baik lingkungan fisik maupun sosial.
b. Peperangan
Peperangan terjadi antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain di luar batas-batas negara.
Akibat peperangan kehidupan masyarakat menjadi menderita, penuh ketakutan dan kecemasan, harta benda menjadi hancur yang akhirnya membawa kemiskinan.
Negara yang menang dalam peperangan akan memaksa negara yang kalah untuk menerima kebudayaannya yang dianggap lebih tinggi sehingga struktur masyarakat mengalami perubahan.
Perubahan seperti ini tampak pada perubahan-perubahan yang terjadi pada negara-negara yang kalah dalam Perang Dunia II, seperti Jerman dan Jepang.
c. Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain
Hubungan yang dilakukan secara fisik antara dua masyarakat mempunyai kecenderungan untuk menimbulkan pengaruh timbal balik.
Hal ini menyebabkan tiap-tiap masyarakat mempengaruhi masyarakat lain, tetapi juga menerima pengaruh dari masyarakat lain yang bersangkutan.
Apabila hubungan tersebut berlangsung melalui alat-alat komunikasi massa seperti radio, televisi, film, majalah, dan surat kabar, terjadi kemungkinan pengaruh hanya datang dari satu pihak, yaitu dari masyarakat yang secara aktif menggunakan alat-alat komunikasi tersebut.
Sementara pihak lain hanya menerima pengaruh dan tidak mempunyai kesempatan untuk memberikan pengaruhnya.
Hubungan pengaruh mempengaruhi dalam masyarakat baik langsung maupun tidak langsung ini mampu memunculkan perubahan sosial budaya.
Dalam proses ini terjadi penyerapan dan penyebaran yang akhirnya menghasilkan kebudayaan baru.
Contohnya kehidupan sosial pasangan yang berbeda kewarganegaraan.
Hubungan secara fisik yang sering mereka lakukan menciptakan kebudayaan baru dalam gaya hidup, perilaku, dan cara pandang.
Baca juga: Norma-norma dalam Kehidupan Masyarakat: dari Norma Kesusilaan hingga Norma Hukum
Faktor Pendorong dan Penghambat Perubahan Sosial Budaya
Dalam proses perubahan sosial budaya terdapat faktor pendorong (penguat) dan faktor penghambat perubahan sosial.
Faktor pendorong akan membuat proses perubahan sosial budaya menjadi lebih cepat, sedangkan faktor penghambat akan membuat proses perubahan sosial menjadi lebih lambat atau bahkan gagal.
Berikut ini faktor pendorong perubahan sosial budaya dan faktor penghambat perubahan sosial budaya.
Faktor Pendorong:
1. Kontak dengan budaya lain
2. Sikap menghargai hasil karya orang lain
3. Sistem pendidikan yang maju
4. Keinginan untuk maju
5. Penduduk yang heterogen
6. Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang kehidupan tertentu
7. Sistem pelapisan terbuka
8. Orientasi ke masa depan (visioner)
9. Sikap mudah menerima hal-hal baru
10. Toleransi terhadap perubahan
Faktor Penghambat:
1. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain
2. Masyarakat yang bersikap tradisional
3. Pendidikan yang rendah
4. Adanya kepentingan yang tertanam kuat
5. Ketakutan akan terjadinya kegoyahan integrasi
6. Prasangka buruk terhadap unsur budaya asing
7. Hambatan ideologis
(Tribunnews.com/Latifah, Kemdikbud.go.id)
Berita lainnya terkait Materi Sekolah