News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Buku Tematik

Kunci Jawaban Tema 3 Kelas 2 SD Halaman 129, 130, 132 dan 133: Gagak Sang Pembohong

Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kunci Jawaban Tema 3 Kelas 2 SD Halaman 129, 130, 132 dan 133: Gagak Sang Pembohong

Burung pipit senang. Ia langsung mengutarakan masalah yang sering menimpa mereka. Tampaknya mereka sangat percaya kepada Gagak yang siap membantu. “Kami sedih sekali, setiap kali kami pergi mencari makan, telur-telur kami selalu dicuri oleh ular,” ungkap pipit.

Gagak mendengarkan dengan penuh saksama, sambil ia berpikir untuk melaksanakan niat jahatnya. “Baiklah, serahkan saja urusanmu padaku. Silakan kau cari makan dan aku akan berjaga agar telur-telurmu tidak dicuri lagi.

Dasar burung ceroboh! Mereka sama sekali tidak berhati-hati. Padahal, aku baru saja dikenalnya. Sekarang saatnya aku menikmati telur-telur ini.

“krrch..pyar.. lezat sekali telur ini ... hm....!!

Gagak merasa lapar lagi. Tanpa keraguan... krcch ...pyar... telur-telur itu disantapnya. Saking lahapnya, tidak memedulikan sekitarnya. Tanpa disadari, seekor cecak mengawasi perbuatannya.

Hari mulai sore, saatnya burung-burung pipit beristirahat dan kembali ke sarang. Apa yang terjadi ketika mereka tiba? Pipit sungguh terkejut dengan apa yang dilihatnya.

Telur-telurnya pecah berserakan. “Siapakah pelakunya? Ular tak pernah meninggalkan cangkang seperti ini."

“Hai ... burung pipit, aku sangat kasihan melihatmu. Aku tahu pelakunya adalah Gagak yang licik. Aku melihatnya sendiri,” kata cecak.

Keesokan harinya, gagak menghampiri mereka. Ia tampak bersedih.

“Maafkan aku burung-burung kecil yang lucu. Saat aku menjaga telurmu ada burung elang mau mendatangi telurmu, lalu aku mengusirnya. Aku sangat kaget, ketika aku kembali, telur-telurmu sudah pecah. Aku berjanji hal itu tidak akan terjadi lagi” ungkap gagak tampak penuh penyesalan.

Keempat burung pipit pergi agak jauh dari sarangnya. Mereka bermusyawah di dekat rumah penduduk. “Kita harus memberi pelajaran kepada Gagak. Agar dia tahu kesalahannya”.

Oke kita bagi tugas, ada yang menyiapkan tempat, dan ada yang mematuk dahan pohon nangka agar getahnya keluar. Ayo, kumpulkan getah sebanyak-banyaknya, lalu kita taruh di sekeliling sarang”. Mereka bergotongroyong.

Keesokan harinya, gagak melaksanakan tugasnya menjaga telur. Di balik semak-semak, burung-burung pipit memperhatikan dengan saksama. “Hei lihat, gagak itu mulai mendatangi telur-telurmu”. Bisik pipit.

Belum sampai gagak di telur itu, tiba-tiba kakinya terasa lengket dan tidak bisa bergerak.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini