Laporan Wartawan Tribunnews, Hasiolan Eko Purwanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Orangtua disarankan untuk memperkenalkan minat baca anak sejak dini melalui berbagai bacaan dan aktivitas positif yang mendukung.
Sejumlah institusi pendidikan secara kreatif mengajak pengenalan minat baca sejak dini pada anak ini lewat berbagai kegiatan inovatif dan interaktif.
Misalnya seperti program yang dijalankan sekolah interkultural dan pionir STEAM Sampoerna Academy lewat program Sampoerna Academy Literacy Festival “Reading Open Doors”.
Kegiatan ini diselenggarakan bekerja sama dengan komunitas Read Aloud dan pecinta buku Hello Library dan diisi dengan diskusi buku "Elidi and The Ancestor's Garden”, sesi membaca nyaring atau Read Aloud, dan permainan literasi yang melibatkan ratusan orang tua dan anak dari berbagai kota di Indonesia.
Adelina Holmes, Head of English Department Sampoerna Academy Schools mengungkapkan, pihaknya meyakini kemampuan literasi sangat berkaitan dengan pengembangan kecakapan anak, baik dari sisi performa akademis maupun non-akademis.
Baca juga: WHO dan UNICEF Minta Pemerintah RI Segera Gelar Pembelajaran Tatap Muka
Selain mampu membuka wawasannya, berliterasi juga membantu anak memahami konsep, menganalisa, mengkomunikasikan, serta menerapkannya dalam kehidupan.
Literasi dan STEAM berkontribusi besar bagi kompetensi lima hal, yaitu karakter, kreativitas, komunikasi, berfikir kritis, dan kolaborasi.
Baca juga: Kompetisi Ide Bisnis Ini Tantang Siswa SMA Menggagas Ulang Teknologi Pendidikan
Kelima hal ini berperan sangat penting bagi masa depan anak dan perlu dikembangkan sejak dini.
"Sesi membaca nyaring atau Read Aloud dapat menjadi alternatif untuk anak belajar membaca dengan memperkenalkan kosa kata baru sambil mengajarkan nilai atau moral dari cerita, serta sekaligus menjadi momen bonding mempererat hubungan orang tua dengan anak,” jelasnya.
Baca juga: Kampus di Jakarta Bersiap Gelar Kuliah Tatap Muka Terbatas
Brenda Ayu Pangemanan, founder Hello Library and Professional Story Teller yang mengisi sesi Read Aloud di event ini mengapresiasi upaya Sampoerna Academy dalam mendukung siswanya menulis karya literasi.
"Menulis buku merupakan sebuah proses yang sangat menantang. Apalagi buku ini ditulis oleh tiga siswa dari jenjang kelas berbeda di tiga kampus berbeda, serta dikerjakan hanya secara online," ujarnya.
Di acara Literacy Club, buku terbaru untuk anak rilisan Sampoerna Academy berjudul "Elidi and The Ancestor's Garden" mendapatkan respons sangat positif dari para peserta.
Buku ini disusun oleh Cassia Florentine Basuki, siswa grade 3 bersama Victoria Elizabeth Frenco (siswa grade 5) dan Charlie Wijaya Zhang (siswa grade 9) serta tim editor yang dipimpin Adelina Holmes menjadi bukti usia muda bukanlah halangan menciptakan karya tulis membanggakan.
Baca juga: 55 Mahasiswa Lolos Jalani Kontes Ide untuk Menangi Beasiswa Daewoong 2021
Menurut Adelina, para orang tua harus selalu yakin bahwa anak-anak memiliki potensi luar biasa, sehingga perlu diberikan kebebasan serta kesempatan untuk berkembang, termasuk menyediakan ruang berliterasi lebih besar, seperti memperkenalkan anak dengan lebih banyak buku dari berbagai tema atau topik.
“Melalui peluncuran buku ini dan berbagai program literasi yang kami hadirkan, Sampoerna Academy bisa berkontribusi dalam upaya membangun semangat membaca anak Indonesia serta mendorong tumbuhnya budaya literasi sejak dini,"ujar Adelina.
Buku Elidi and The Ancestor's Garden dicetak tersedia dalam tiga bahasa, yakni Indonesia, Inggris, dan Mandarin serta dapat diunduh gratis di situs resmi Sampoerna Academy.