TRIBUNNEWS.COM - Hutan bakau adalah sekumpulan tanaman yang hidup di perairan.
Tanaman mangrove hidup di daerah perairan yang dapat merendam akar serta batang pohon bagian bawah.
Menurut KBBI, bakau adalah pohon dengan tinggi mencapai 30 m, diameter sampai 60 cm, kulitnya berwarna kelabu atau coklat tua dengan akar yang menganjur ke luar, tumbuh di hutan payau sepanjang pantai yang landai.
Ada dua jenis tanaman bakau yaitu suku Rhizophora dan mangrove.
Baca juga: Cara Mencegah agar Penyu tidak Punah, Ini 6 Jenis Penyu di Indonesia yang Harus Dilindungi
Baca juga: Materi Sekolah: Pengertian Ekosistem, Komponen Ekosistem, dan Jenis Ekosistem
Rhizophora tumbuh di hutan payau.
Sedangkan mangrove termasuk tumbuhan bakau yang memiliki kulit batang bisa digunakan untuk menyamak kulit.
Hutan mangrove dapat ditemukan di beberapa negara di dunia, termasuk Indonesia.
Indonesia memiliki hutan mangrove di wilayah-wilayah pesisir pantai.
Keberadaan hutan mangrove menjadi penghasil oksigen di wilayah perairan, terutama sebagai habitat hewan air.
Sehingga, manusia perlu menjaga kelestarian hutan mangrove dan tidak merusak habitat mangrove.
Selengkapnya, berikut ini Tribunnews telah merangkum daftar hutan mangrove di Indonesia, manfaat menanam mangrove, dan cara merawat mangrove.
Baca juga: Penjelasan Lengkap KPR: Dari Jenis, Syarat, Biaya, hingga Hal yang Perlu Diperhatikan
Baca juga: Apa Itu Bioteknologi? Berikut Pengertian, Jenis dan Contohnya
Daftar Hutan Mangrove sebagai Kawasan Wisata di Indonesia
Menurut Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dalam laman resmi kemenparekraf.go.id, menyebutkan ada lima hutan mangrove di Indonesia yang dijadikan tempat wisata.
Lima hutan mangrove tersebut, yaitu:
1. Taman Wisata Alam Angke Kapuk, DKI Jakarta
Taman wisata ini didominasi oleh pepohonan mangrove.
Luas hutan mangrove di taman ini yaitu 99,82 hektar.
Taman wisata Alam Angke Kapuk adalah kawasan konservasi alam mangrove yang digunakan untuk pariwisata dan rekreasi alam.
Selain itu, taman ini juga berfungsi sebagai habitat bagi beberapa satwa air.
Hutan mangrove yang ada di taman ini dilestarikan dan dirawat dengan baik.
2. Hutan Mangrove Karimunjawa, Jawa Tengah
Karimunjawa merupakan kawasan wisata yang banyak digemari masyarakat.
Pantai-pantai di Karimunjawa memiliki hutan mangrove yang sejuk.
Hutan mangrove di Karimunjawa dapat dinikmati dengan melakukan trekking di atas jalur trek kayu sepanjang 1,3 kilometer.
3. Hutan Mangrove Kulonprogo, DIY Yogyakarta
Hutan mangrove di Kulonprogo tumbuh memanjang dari pesisir timur ke barat, tepatnya bersisian dengan sungai yang bermuara di Sungai Bogowonto, Pantai Congot, Kulonprogo.
Para pengunjung dapat melihat hutan mangrove dari atas jembatan bambu yang dibangun di atas air.
4. Hutan Mangrove Bedul, Jawa Timur
Hutan mangrove Bedul termasuk dalam Taman Nasional Alas Purwo.
Beberapa satwa yang hidup di hutan ini adalah monyet, biawak, bangau, elang laut, dan burung belibis.
Ketika air sedang surut, banyak para pencari kerang atau nelayan yang menjaring buruannya di hutan mangrove.
5. Hutan Mangrove Tarakan, Kalimantan Utara
Hutan mangrove ini memiliki luas mencapai 21 hektar.
Selain mangrove, ada beberapa jenis tanaman bakau yang hidup di hutan ini.
Hutan mangrove Tarakan menjadi paru-paru kota yang dapat meningkatkan pasokan oksigen di sekitar wilayah pesisir.
Hal istimewa lainnya, hutan mangrove Tarakan sering menjadi tempat penelitian ekosistem tanaman bakau.
Selain hutan mangrove yang di atas, masih ada banyak hutan mangrove di Indonesia yang dapat ditemui di pesisir pantai.
Baca juga: Materi Sekolah: Pengertian Iklim Matahari dan Macam Iklim Tropis, Subtropis, Sedang, dan Dingin
Manfaat Menanam Mangrove
Keberadaan hutan mangrove sebagai tempat wisata dapat memudahkan dalam perawatan kawasan hutan mangrove.
Daun mangrove yang berwarna hijau dapat berfotosintesis untuk menghasilkan oksigen.
Tanaman ini juga bermanfaat untuk melindungi biota laut dari sinar matahari yang terik.
Menanam pohon mangrove di pesisir pantai mendatangkan banyak manfaat bagi manusia dan berguna bagi keseimbangan ekosistem pantai.
Untuk mengetahui lebih banyak manfaat pohon mangrove, mari simak rangkuman berikut:
1. Sebagai habitat hewan kecil
Hutan mangrove adalah habitat bagi biota laut terutama berbagai hewan kecil di air.
Ikan-ikan kecil, udang, dan moluska hidup di sekitar hutan mangrove.
Selain itu, akar pohon mangrove dapat menjadi tempat biota air kecil mencari makan.
2. Mencegah erosi pantai atau abrasi
Erosi yang terjadi di pesisir pantai disebut juga abrasi.
Keberadaan hutan mangrove dapat mencegah terkikisnya pasir pantai ke laut atau abrasi.
Akar dari tanaman bakau seperti mangrove dapat mengikat pasir sehingga potensi terjadinya abrasi menjadi kecil.
3. Menjaga kualitas air dan udara
Kawasan hutan mangrove menyediakan air bersih yang bermanfaat bagi manusia.
Selain itu, hutan mangrove juga menjadikan udara di sekitar pesisir lebih bersih dan segar.
Akar dari hutan mangrove dapat menyerap semua kotoran yang berasal dari sampah manusia atau pun sampah kapal.
Kemampuan istimewa lainnya dari tanaman bakau yaitu dapat menyerap beragam jenis logam yang bisa merusak kualitas air.
4. Sebagai kawasan wisata
Hutan mangrove yang hijau dan rindang terlihat indah dan sejuk, sehingga dapat digunakan sebagai kawasan wisata.
Kawasan wisata ini dapat menarik minat wisatawan lokal maupun mancanegara.
Hutan mangrove yang menjadi kawasan wisata wajib dilestarikan dan dijaga agar semua masyarakat dapat merasakan manfaat dari mangrove.
5. Sumber mata pencaharian nelayan
Nelayan yang tinggal di pesisir pantai dapat memanfaatkan kawasan hutan mangrove sebagai tempat mencari ikan dan hewan laut.
Ada beragam ikan yang dapat dipancing untuk dijual.
Selain itu, kawasan hutan mangrove dapat menjadi tempat pembibitan ikan dan udang.
6. Sebagai kayu bakar
Batang pohon mangrove yang sudah kering dapat dimanfaatkan menjadi kayu bakar.
Sehingga masyarakat pesisir pantai tidak perlu mencari bahan bakar ke hutan.
Selain itu, mengambil batang mangrove yang kering dapat memudahkan mangrove untuk menumbuhkan batang baru.
7. Mencegah pemanasan global
Hutan mangrove di pesisir pantai bermanfaat untuk memasok oksigen dan menyerap karbondioksida melalui proses fotosintesis.
Sehingga, hutan mangrove dapat mengurangi potensi pemanasan global di sekitar pantai.
Selain itu, bakau juga membantu mengatasi banjir pada kawasan pesisir pantai.
Baca juga: Materi Sekolah: Organ Pencernaan Hewan Ruminansia, Sistem Pencernaan, dan Contoh Hewan Ruminansia
Cara Merawat Mangrove
1. Penyiangan dan Penyulaman
Penyiangan dilakukan untuk membasmi hama dan mengganti pohon bakau yang mati.
Pohon mangrove yang mati diganti dengan bibit atau pohon bakau lain yang seumur.
Hal ini dimaksudkan agar pohon mangrove tumbuh dengan seragam.
Selain itu, pertumbuhan kepiting di sekitar pohon mangrove juga perlu diperhatikan.
Kepiting dapat memakan batang pohon yang sedang tumbuh.
2. Memperbaiki lingkungan sekitar
Memperbaiki lingkungan di sekitar hutan bakau juga bisa menjadi cara untuk merawat hutan bakau.
Kerusakan pada hutan bakau bisa terjadi karena pencemaran atau polusi air maupun tanah.
Polisi ini biasa berasal dari manusia yang ada di sekitar hutan bakau.
Dari polusi air dan tanah itu, ekosistem di sekitar hutan bakau akan rusak sehingga banyak hewan yang mati.
Baca juga: Materi Sekolah: Pengertian Pernapasan Manusia, Organ, Proses, dan Cara Memelihara Organ Pernapasan
Jenis Mangrove
Menurut Kementerian dan Kelautan, dalam laman resmi kkp.go.id, jumlah jenis mangrove di Indonesia tercatat sebanyak 202 jenis.
Terdiri dari 89 jenis pohon, 5 jenis pemanjat, 44 jenis herba tanah, 44 jenis epifit, dan 1 jenis paku.
Jenis mangrove tersebar di berbagai pulau di Indonesia, yaitu Jawa dijumpai 166 jenis, 157 jenis di Sumatera, 150 jenis di Kalimantan, 142 jenis di Irian, 135 jenis di Sulawesi, 133 jenis di Maluku, 120 jenis di Lesser Sunda.
Jenis Mangrove dibagi menjadi tiga, yaitu:
a. Mangrove Sejati Utama (Mayor)
Mangrove jenis ini tumbuh pada wilayah pasang surut dan membentuk tegakan murni. Mangrove jenis ini jarang bergabung dengan tanaman darat.
b. Mangrove Sejati Tambahan (Minor)
Mangrove sejati tambahan bukanlah komponen penting dari mangrove pada umumnya. Mangrove ini biasanya ditemukan di daerah tepi dan jarang membentuk tegakan.
c. Mangrove Ikutan
Mangrove ikutan merupakan tumbuhan yang tidak pernah tumbuh di komunitas mangrove sejati dan biasanya tumbuh bergabung dengan tumbuhan daratan.
Sedangkan, spesies mangrove dapat dibedakan dari struktur perakarannya, bentuk daun serta bentuk buahnya.
Berikut merupakan pengenalan spesies mangrove yaitu:
- Lumnitzera
- Excoaria
- Xylocarpus
- Aegiceras
- Scyphiphora
- Nypa
- Avicennia
- Bruguiera
- Ceriops
- Rhizhopora
- Sonneratia.
*) Sumber: Buku Siswa Tematik Kelas 3 Tema 2
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Materi Sekolah