TRIBUNNEWS.COM - Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia, KPAI, Retno Listyarti, turut menanggapi munculnya klaster sekolah setelah pembelajaran tatap muka (PTM) dibuka di beberapa daerah.
Di antaranya muncul klaster sekolah di Purbalingga dan Jepara, Jawa Tengah.
Retno menegaskan, selain persiapan insfrastruktur pihaknya telah mendorong percepatan vaksinasi untuk usia 12-17 tahun.
Oleh karena itu, Retno menilai PTM untuk PAUD, TK, dan SD sebaiknya tidak dibuka terlebih dahulu.
Baca juga: Ahli Sarankan Tiga Strategi untuk Meminimalisir Kluster Sekolah Pada PTM Terbatas
Selain itu, Retno juga meminta pemerintah untuk bisa bersabar.
"Sebenarnya selain infrastruktur, kami ini memang mendorong untuk adanya vaksinasi 12-17 tahun itu dipercepat."
"Dan bagi yang dibawah itu, apalagi pada kelas bawah, kelas 1,2,3, TK, dan Paud sebaiknya jangan dibuka, harus bersabar," kata Retno dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Minggu (26/9/2021).
Menurut Retno, yang seharusnya lebih dahulu dibuka adalah Perguruan Tinggi.
Baca juga: PTM Terbatas di Ibu Kota Tetap Berjalan Meski Ada Temuan 25 Klaster Covid-19
Pasalnya, mayoritas mahasiswa sudah divaksin dan perilakunya sudah bisa dikontrol.
"Perguruan Tinggi saja belum dibuka, harusnya mereka yang sudah dibuka, karena mereka sudah divaksin dan perilaku bisa dikontrol," imbuh Retno.
Baca juga: Bamsoet Minta Pemda Cek Dugaan Klaster Covid-19 saat PTM di Jateng
Kasus Covid-19 Aktif Warga Sekolah
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Dirjen PAUD Dikdasmen Kemendikbudristek, Jumeri, membeberkan kasus positif Covid-19 aktif pada warga sekolah.
Jumlah kasus positif Covid-19 lebih banyak terjadi pada guru, dibanding siswa.
"Jadi memang kasus aktif yang ada di satuan pendidikan, untuk pendidik dan tenaga kependidikan terlapor Covid-19 ada 222. Kemudian peserta didik itu ada 156 yang terlapor covid," ucap Jumeri dalam konferensi pers virtual, Jumat (24/9/2021).
Baca juga: Disdik DKI Jakarta tidak Temukan 25 Klaster Covid-19 Selama PTM
Jumeri memastikan pihaknya akan transparan terkait jumlah warga sekolah yang saat ini terjangkit Covid-19.
"Ini situasi yang kita hadapi sekarang. Total saya sampaikan tadi ya, tidak saya tutupi, kira-kira 156 peserta didik yang saat ini tercatat terpapar Covid-19," kata Jumeri.
Dirinya mengaku telah melakukan peninjauan ke beberapa daerah yang terdapat warga sekolah yang terjangkit Covid-19.
Baca juga: Muncul Kasus Baru Covid-19 di Purbalingga, Ketua DPD RI Minta PTM Dipersiapkan Lebih Matang
Peninjauan dilakukan Jumeri di SMAN 1 Padang Panjang, Sumatera Barat yang warga sekolahnya terjangkit penularan Covid-19.
"Ternyata saat ini tinggal 28 siswa yang positif diisolasi di sekolahnya," ungkap Jumeri.
Sementara itu, di Purbalingga, Jawa Tengah, Jumeri mengungkapkan dari dua sekolah, total siswa yang terpapar Covid-19 hanya 20 ditambah delapan dari 2 sekolah.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Fahdi Fahlevi)
Baca berita lainnya terkait Pembelajaran Tatap Muka.
Simak Webinar Tribun Series bertajuk Debat Seru Perlukah Amandemen UUD 1945 Terkait PPHN di bawah ini: