News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pembelajaran Tatap Muka

Muncul Klaster Sekolah, KPAI Minta PTM PAUD, TK, dan SD Ditunda: Perguruan Tinggi Saja Belum Dibuka

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PTM PELAJAR - Siswa mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) di UPT SD Negeri 2 Rajabasa, Senin (13/9/2021). Seiring penurunan status pandemi dari zona merah ke zona kuning atau dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 menjadi PPKM level 3 di Kota Bandar Lampung, pembelajaran tatap muka dilakukan secara terbatas yang diikuti hanya 50 persen siswa. Selain itu selama pembelajaran berlangsung selama 2x60 menit sehari dan berlaku di seluruh jenjang pendidikan setempat, mulai tingkat SD, SMP dan SMA.

TRIBUNNEWS.COM - Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia, KPAI, Retno Listyarti, turut menanggapi munculnya klaster sekolah setelah pembelajaran tatap muka (PTM) dibuka di beberapa daerah.

Di antaranya muncul klaster sekolah di Purbalingga dan Jepara, Jawa Tengah.

Retno menegaskan, selain persiapan insfrastruktur pihaknya telah mendorong percepatan vaksinasi untuk usia 12-17 tahun.

Oleh karena itu, Retno menilai PTM untuk PAUD, TK, dan SD sebaiknya tidak dibuka terlebih dahulu.

PTM PELAJAR - Siswa mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) di UPT SD Negeri 2 Rajabasa, Senin (13/9/2021). Seiring penurunan status pandemi dari zona merah ke zona kuning atau dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 menjadi PPKM level 3 di Kota Bandar Lampung, pembelajaran tatap muka dilakukan secara terbatas yang diikuti hanya 50 persen siswa. Selain itu selama pembelajaran berlangsung selama 2x60 menit sehari dan berlaku di seluruh jenjang pendidikan setempat, mulai tingkat SD, SMP dan SMA. (Tribunlampung.co.id/Deni Saputra)

Baca juga: Ahli Sarankan Tiga Strategi untuk Meminimalisir Kluster Sekolah Pada PTM Terbatas

Selain itu, Retno juga meminta pemerintah untuk bisa bersabar.

"Sebenarnya selain infrastruktur, kami ini memang mendorong untuk adanya vaksinasi 12-17 tahun itu dipercepat."

"Dan bagi yang dibawah itu, apalagi pada kelas bawah, kelas 1,2,3, TK, dan Paud sebaiknya jangan dibuka, harus bersabar," kata Retno dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Minggu (26/9/2021).

Menurut Retno, yang seharusnya lebih dahulu dibuka adalah Perguruan Tinggi.

Baca juga: PTM Terbatas di Ibu Kota Tetap Berjalan Meski Ada Temuan 25 Klaster Covid-19 

Pasalnya, mayoritas mahasiswa sudah divaksin dan perilakunya sudah bisa dikontrol.

"Perguruan Tinggi saja belum dibuka, harusnya mereka yang sudah dibuka, karena mereka sudah divaksin dan perilaku bisa dikontrol," imbuh Retno.

Baca juga: Bamsoet Minta Pemda Cek Dugaan Klaster Covid-19 saat PTM di Jateng

Kasus Covid-19 Aktif Warga Sekolah

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Dirjen PAUD Dikdasmen Kemendikbudristek, Jumeri, membeberkan kasus positif Covid-19 aktif pada warga sekolah.

Jumlah kasus positif Covid-19 lebih banyak terjadi pada guru, dibanding siswa.

"Jadi memang kasus aktif yang ada di satuan pendidikan, untuk pendidik dan tenaga kependidikan terlapor Covid-19 ada 222. Kemudian peserta didik itu ada 156 yang terlapor covid," ucap Jumeri dalam konferensi pers virtual, Jumat (24/9/2021).

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikbud, Jumeri. (Tribun Jateng)

Baca juga: Disdik DKI Jakarta tidak Temukan 25 Klaster Covid-19 Selama PTM

Jumeri memastikan pihaknya akan transparan terkait jumlah warga sekolah yang saat ini terjangkit Covid-19.

"Ini situasi yang kita hadapi sekarang. Total saya sampaikan tadi ya, tidak saya tutupi, kira-kira 156 peserta didik yang saat ini tercatat terpapar Covid-19," kata Jumeri.

Dirinya mengaku telah melakukan peninjauan ke beberapa daerah yang terdapat warga sekolah yang terjangkit Covid-19.

Baca juga: Muncul Kasus Baru Covid-19 di Purbalingga, Ketua DPD RI Minta PTM Dipersiapkan Lebih Matang

Peninjauan dilakukan Jumeri di SMAN 1 Padang Panjang, Sumatera Barat yang warga sekolahnya terjangkit penularan Covid-19.

"Ternyata saat ini tinggal 28 siswa yang positif diisolasi di sekolahnya," ungkap Jumeri.

Sementara itu, di Purbalingga, Jawa Tengah, Jumeri mengungkapkan dari dua sekolah, total siswa yang terpapar Covid-19 hanya 20 ditambah delapan dari 2 sekolah.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Fahdi Fahlevi)

Baca berita lainnya terkait Pembelajaran Tatap Muka.

Simak Webinar Tribun Series bertajuk Debat Seru Perlukah Amandemen UUD 1945 Terkait PPHN di bawah ini:

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini