3. Plasma darah
Plasma darah disebut juga trombosit.
Trombosit berinteraksi dengan protein pembekuan untuk mencegah atau menghentikan pendarahan.
Seharusnya, ada antara 150.000 dan 400.000 trombosit per mikroliter dalam darah manusia.
Sumsum tulang menghasilkan sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.
Kemudian, mereka memasuki aliran darah.
Plasma sebagian besar adalah air yang diserap dari makanan dan cairan yang dicerna oleh usus.
Zat-zat yang dibawa oleh plasma darah adalah mineral, hormone, antibody, karbon dioksida atau zat sisa, dan sisa pembongkaran protein.
Jantung memompanya ke seluruh tubuh sebagai darah melalui pembuluh darah.
Baca juga: Materi Sekolah: Pengertian Pernapasan Manusia, Organ, Proses, dan Cara Memelihara Organ Pernapasan
Jenis Penyakit Darah
1. Anemia
Jumlah sel darah merah yang sangat rendah dalam darah.
Kelelahan dan sesak napas dapat terjadi, meskipun anemia sering kali tidak menimbulkan gejala yang nyata.
2. Hematoma
Kumpulan darah di dalam jaringan tubuh. Pendarahan internal sering menyebabkan hematoma.
3. Leukemia
Suatu bentuk kanker darah, di mana sel darah putih berkembang biak secara tidak normal dan beredar melalui darah.
Sel darah putih yang abnormal membuat sakit akibat infeksi lebih mudah dari biasanya.
4. Multiple myeloma
Suatu bentuk kanker darah sel plasma yang mirip dengan leukemia.
Anemia, gagal ginjal dan kadar kalsium darah tinggi sering terjadi pada multiple myeloma.
5. Trombositopenia
Jumlah trombosit yang sangat rendah dalam darah.
Trombositopenia berat dapat menyebabkan perdarahan.
Baca juga: Materi Sekolah: Organ Pencernaan Hewan Ruminansia, Sistem Pencernaan, dan Contoh Hewan Ruminansia
6. Pendarahan
Pendarahan adalah darah yang keluar dari pembuluh darah dan mungkin terlihat jelas.
Misalnya luka yang menembus kulit.
Namun, ada juga pendarahan internal, seperti pendarahan di dalam usus, atau pendarahan dalam setelah kecelakaan mobil, yang mungkin tidak langsung terlihat.
7. Anemia hemolitik
Anemia yang disebabkan oleh ledakan cepat sejumlah besar sel darah merah (hemolisis).
Kerusakan sistem kekebalan adalah salah satu penyebabnya.
8. Hemokromatosis
Gangguan yang menyebabkan kadar zat besi berlebihan dalam darah.
Deposit besi di hati, pankreas dan organ lainnya, menyebabkan masalah hati dan diabetes.
9. Penyakit sel sabit
Suatu kondisi genetik di mana sel darah merah secara berkala kehilangan bentuk aslinya (tampak seperti sabit, bukan cakram).
Sel-sel darah yang cacat disimpan di jaringan, menyebabkan rasa sakit dan kerusakan organ.
10. Bakteremia
Bakteremia merupakan infeksi bakteri pada darah.
Infeksi ini adalah infeksi darah serius, dan seringkali memerlukan rawat inap dengan memberikan infus antibiotik terus menerus ke dalam pembuluh darah.
11. Malaria
Malaria adalah infeksi sel darah merah oleh Plasmodium yaitu parasit yang ditularkan oleh nyamuk.
Malaria menyebabkan demam episodik, menggigil, dan berpotensi merusak organ.
12. Limfoma
Limfoma adalah suatu bentuk dari kanker darah, di mana sel darah putih berkembang biak secara tidak normal di dalam kelenjar getah bening dan jaringan lain.
Kanker darah ini menyebabkan pembesaran jaringan, dan gangguan fungsi darah, pada akhirnya dapat menyebabkan kegagalan organ.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Materi Sekolah