TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini pengertian seni rupa terapan, lengkap beserta jenis-jenis dan fungsinya.
Seni rupa terapan merupakan cabang dari jenis seni rupa.
Karya seni rupa terapan disebut juga karya seni rupa aplikatif, yakni karya seni rupa yang telah diterapkan atau diaplikasikan pada bentuk-bentuk fungsional.
Bentuk fungsional tersebut merupakan segala bentuk yang dibuat dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Baca juga: Paragraf Persuasif: Ciri-ciri, Struktur dan Contoh Paragraf Persuasif
Baca juga: Paragraf Berdasarkan Pola Penalaran: Deduktif, Induktif, Ineratif, hingga Ide Pokok Menyebar
Jenis-jenis Karya Seni Rupa Terapan
1. Karya Seni Keramik
Karya keramik dalam bentuk seni terapan banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
Bentuk karya seni keramik terapan di antaranya berupa perlengkapan makan dan minum, guci, peralatan memasak, serta hiasan bangunan.
Lombok merupakan salah satu daerah penghasil gerabah atau keramik yang terkenal.
Gerabah atau keramik dari daerah Lombok memiliki keistimewaan tersendiri, yakni dihiasi anyaman rotan.
Daerah lainnya yang juga terkenal sebagai penghasil keramik atau gerabah yaitu Kasongan (Yogyakarta), Bayat (Klaten), dan Purwakarta(Jawa Barat).
2. Karya Seni Ukir
Seni ukir terapan yang dapat dilihat misalnya pada mebel, hiasan bangunan, bingkai lukisan, dan bingkai cermin.
Daerah-daerah yang terkenal dengan karya seni ukirnya yaitu Toraja, Bali, dan Jepara.
Tiap daerah tersebut memiliki ciri atau keistimewaan tersendiri.
Keistimewaan itu terdapat dalam motif hias, bahan, maupun teknik pembuatannya.
Hampir semua motif hias pada ukiran Toraja berupa motif hias geometris yang tidak dapat ditemukan pada karya ukiran dari daerah lain.
Lain halnya dengan ukiran Bali yang kebanyakan bersifat naturalis.
Ukiran bali kebanyakan berupa ukiran daun yang cembung dan gemuk, bentuk-bentuk mitologi kepala raksasa, gajah, dan naga.
3. Karya Seni Tekstil
Seni tekstil dalam bentuk seni terapan di antaranya berupa kain batik, sarung tenun, dan aneka sulaman.
Karya seni tekstil tersebut diaplikasikan pada benda-benda pakai, misalnya pakaian, taplak meja, sarung bantal, dan tas.
Di Indonesia batik dibuat di berbagai daerah, terutama di Pulau Jawa.
Dua kota di wilayah Jawa Tengah yang paling produktif menghasilkan batik adalah Surakarta dan Pekalongan.
Baca juga: Hari Batik Nasional 2 Oktober, Berikut Sejarah dan Asal-usul Batik
Batik Surakarta dan batik pekalongan memiliki keunikan tersendiri.
Ragam hias pada batik Surakarta mengandung beberapa simbol, contohnya ragam hias sawat atau lar menyimbolkan mahkota atau penguasa, ragam hias meru menyimbolkan gunung atau tanah, dan ragam hias naga melambangkan banyu atau air.
Warna-warna batik Surakarta monoton dan didominasi oleh warna-warna gelap, misalnya hitam, cokelat, serta merah marun.
Sebaliknya, batik Pekalongan lebih variatif dalam warna dan ragam hiasnya pun naturalistik.
4. Karya Seni Topeng
Selain berfungsi sebagai properti tari, topeng juga sering difungsikan sebagai hiasan dinding.
Daerah yang terkenal akan kerajinan topeng yaitu Surakarta, Bali, dan Jawa Barat.
Topeng bali didominasi oleh bentuk raksasa jahat berlidah panjang yang menjulur keluar.
Topeng Surakarta bercirikan rias wayang orang gaya Surakarta, yaitu ksatria yang digambarkan berwajah putih, mata sipit, dan bibir demes atau rapi.
Topeng Jawa Barat mendekati penggambaran wayang golek Sunda dengan ciri umum humoris atau jenaka.
5. Karya Seni Kerajinan Perak
Kotagede di Yogyakarta merupakan salah satu daerah yang terkenal dengan seni kerajinan perak.
Adapun jenis-jenis kerajinan yang dihasilkan antara lain: aneka perhiasan, penahan tirai, penahan kawat nyamuk, dan miniatur becak.
Baca juga: Lukisan Gua Tertua di Dunia Ada di Sulawesi, Ada Gambar Tiga Ekor Babi Kutil di Leang Tedongnge
Baca juga: Ilmuwan Temukan Gambar Tersembunyi pada Lukisan Mona Lisa
Fungsi Seni Rupa Terapan
Berikut ini fungsi karya seni rupa terapan yang dikutip dari gramedia.com:
1. Fungsi Individual
Setiap manusia memiliki unsur psikis dan fisik masing-masing, yang dapat merasakan fungsi karya seni secara individual atau pribadi.
Fungsi individual dalam unsur fisik dapat berupa pemenuhan kebutuhan seperti pakaian, peralatan makan, rumah, transportasi, dan sebagainya.
Sedangkan fungsi individual dalam unsur psikis atau emosional dapat berupa kenyamanan dan kesenangan saat menggunakan benda seni tersebut.
2. Fungsi Sosial
Karya seni terapan memiliki fungsi sosial yang dapat dinikmati dan bermanfaat bagi banyak orang atau lingkungan tertentu.
Dalam praktiknya, fungsi sosial karya seni dapat terwujud dalam beberapa bentuk, yakni:
- Sebagai Rekreasi atau Hiburan
Karya seni dapat menghilangkan kejenuhan dari berbagai macam masalah, seperti beban pekerjaan, masalah pribadi, dan masalah lainnya.
Contoh karya seni terapan yang memiliki fungsi hiburan adalah film, komik, photo booth, dan lainnya.
- Sebagai Sarana Komunikasi
Karya seni dapat menjadi media untuk memberikan informasi maupun menampung keluhan orang banyak sebagai ekspresi diri.
Contoh karya seni terapan yang memiliki fungsi komunikasi adalah iklan, poster, spanduk, website, dan sebagainya.
- Sarana Pendidikan atau Edukasi
Seni terapan dapat menjadi sarana penunjang dalam bidang pendidikan karena dunia seni mampu berkontribusi dalam perkembangan ilmu pengetahuan.
Contoh karya seni yang memiliki fungsi dalam bidang pendidikan adalah ilustrasi dalam buku pelajaran, poster tata cara prosedur suatu sistem, dan sebagainya.
- Bentuk Religi atau Keagamaan
Selain pendidikan, seni rupa terapan juga dapat menjadi media seseorang dengan keagamaan yang mereka anut.
Contoh seni terapan yang bisa kita temukan dalam keagamaan adalah pakaian religi modern, perabotan rumah tangga bernuansa religi, hingga ke kebutuhan ibadah yang beragam.
Sumber: Buku Seni Budaya dan Keterampilan Kelas IV SD/MI, Ari Subekti, Rantinah, Supriyantiningtyas (2010).
(Tribunnews.com/Latifah)