News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Materi Sekolah

Mengenal Bagian Usus Halus, Fungsi Usus Halus, dan Kenali Jenis Penyakitnya

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Miftah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gambar sistem pencernaan manusia

TRIBUNNEWS.COM - Usus halus merupakan bagian dari usus.

Selain usus halus, terdapat jenis usus lain seperti usus duabelas jari dan usus besar.

Usus halus juga disebut sebagai usus kecil.

Organ pencernaan ini merupakan organ yang memiliki struktur tabung dan merupakan bagian dari organ untuk penyerapan nutrisi, dikutip dari gramedia.com.

Usus halus memiliki diameter pembukaan yang lebih kecil 2,5 centimeter (Cm) dari ukuran usus besar.

Adapun proses pencernaan yang terjadi dalam tubuh manusia diawali dari organ mulut.

Makanan yang berada di mulut mengalami proses pencernaan mekanik.

Kemudian, makanan masuk ke dalam tubuh melalui kerongkongan hingga masuk ke lambung.

Setelah proses penyerapan di lambung, sari-sari makanan diedarkan ke seluruh tubuh, termasuk usus halus.

Di dalam usus halus, terdapat proses penyerapan kembali nutrisi di dalam tubuh.

Untuk mengetahui lebih jauh tentang usus halus, mari simak informasi berikut ini.

Baca juga: Manfaat Buah-buahan, Buah Pisang Dapat Mencegah Sakit Mag dan Luka Akibat Gangguan Pencernaan

Pengertian Usus Halus

Usus halus adalah organ pencernaan berbentuk tabung berongga sepanjang sekitar 20 kaki.

Panjang usus dapat membentang dari perut ke usus besar, dikutip dari seattlechildrens.org.

Usus halus bertugas memecah makanan dari lambung dan menyerap banyak nutrisi dari makanan.

Usus halus memiliki tiga bagian, yaitu duodenum, ileum, dan jejunum.

Ketiga usus tersebut berperan dalam penyerapan sari makanan sebelum menjadi kotoran.

1. Duodenum (Usus duabelas jari)

Duodenum adalah bagian pertama dari usus kecil.

Peran utama dari usus duodenum adalah menyelesaikan fase pertama pencernaan.

Di bagian usus ini, makanan dari lambung dicampur dengan enzim dari pankreas dan empedu dari kantong empedu.

Kemudian, enzim dan empedu membantu menyerap makanan.

2. Jejunum (Usus kosong)

Jejunum disebut juga usus besar.

Organ ini berfungsi setelah makanan diproses di usus kecil.

Makanan akan masuk ke usus besar.

Panjang dari usus besar yaitu kurang lebih lima kaki.

Fungsi dari usus besar untuk mengekstrak sebagian besar air dari makanan, kemudian mendistribusikannya ke seluruh tubuh.

Semua sisa bahan makanan dan minuman akan melewati usus besar dan keluar dari tubuh sebagai feses.

3. Ileum (Usus penyerapan)

Ileum adalah bagian dari usus kecil.

Bagian usus ini dapat menyerap asam empedu dan vitamin B12, yang dibutuhkan oleh tubuh untuk berbagai fungsi.

Pada bagian ini, makanan paling banyak diserap sebelum akhirnya dibawa ke usus besar.

Baca juga: Efek Samping Daun Salam jika Dikonsumsi Terus-menerus, Gangguan Saluran Pencernaan hingga Alergi

Fungsi Usus Halus

Beberapa sumber protein hewani tinggi, yaitu telur, susu, dan ayam. (Freepik)

1. Mencerna protein

Usus halus memiliki fungsi utama untuk menyerap bahan makanan seperti protein, dikutip dari gramedia.com.

Pankreas menghasilkan enzim tripsin dan enzim kimotripsin yang digerakkan oleh protein, peptida, dan asam amino.

Makanan yang diserap oleh usus halus dipecah oleh kedua enzim tersebut hingga menjadi bagian yang lebih kecil.

2. Mencerna lemak

Usus halus juga berfungsi untuk mencerna lemak dalam tubuh.

Lemak dan lipid pada makanan menggerakkan pankreas untuk menghasilkan enzim lipase.

Enzim lipase berguna untuk memecah trigliserida menjadi monogliserida dan asam lemak bebas.

3. Mencerna karbohidrat

Karbohidrat merupakan jenis zat yang dibutuhkan oleh tubuh.

Usus halus juga berperan untuk menyerap karbohidrat.

Karbohidrat akan dipecah menjadi monosakarida seperti glucosa.

Pankreas akan menghasilkan enzim amilase untuk membatnu proses pemecahan karbohidrat.

4. Membantu proses penyerapan nutrisi

Usus berfungsi untuk menyerap berbagai nutrisi.

Kemudian, nutrisi tersebut akan disalurkan ke seluruh tubuh melalui aliran darah.

Jika manusia mengonsumsi makanan yang mengandung racun, maka usus halus akan menyerap racun tersebut.

Sehingga, tubuh manusia akan mengalami gangguan pencernaan.

5. Menyerap air dan elektrolit

Usus halus juga dapat menyerap air dan elektrolit.

Terdapat kurang lebih 80 persen air yang dapat diserap oleh usus halus dan sisanya akan diserap usus besar.

Proses ini akan melibatkan proses difusi dan perpindahan aktif.

6. Dapat menyerap mineral dan vitamin

Pada organ usus halus, mineral dan vitamin mengalami penyerapan.

Adapun vitamin tersebut adalah vitamin A, D, E, dan K.

Keempat vitamin di atas dapat larut dalam lemak makanan.

Vitamimn B dan C akan larut dalam air melalui mekanisma difusi.

Sedangkan vitamin B12 akan diserap melalui mekanisme transport aktif.

Sementara zat besi akan diserap khusus oleh duodenum dan jejunum.

7. Penetralan makanan

Selain sebagai organ penyerapan makanan dan minuman, usus halus juga berfungsi untuk penetralan makanan.

Usus duabelas jari akan mengeluarkan hormon secretin yang akan memicu pankreas mengeluarkan natrium bikarbonat.

8. Berperan dalam imunitas

Usus halus berperan untuk menjaga imunitas tubuh karena organ pencernaan merupakan organ yang dapat menentukan kesehatan tubuh seseorang.

Sistem pencernaan yang terjaga dapat menciptakan sistem imun tubuh yang baik.

Baca juga: Struktur dan Fungsi Sistem Pencernaan pada Manusia, dari Mulut hingga Pankreas

Penyakit pada Usus Halus

Berikut ini beberapa penyakit yang dapat menyerang usus halus, dikutip dari Universitas Kesehatan South Calina:

1. Amiloidosis

Amiloidosis adalah gangguan multisistem difus.

Penyakit ini ditandai dengan deposit bahan berbasis protein dalam berbagai jaringan yang mempengaruhi fungsinya.

2. Penyakit celiac

Penyakit celiac adalah gangguna kepekaan terhadap gluten.

Gangguan ini ditandai dengan malabsorpsi dan pasien yang menderita penyakit celiac mungkin akan mengalami penurunan berat badan, distensi lambung, atau diabetes.

3. Dismotilitas

Dismotilitas adalah gangguan di mana otot-otot sistem pencernaan menjadi terganggu.

Gangguan pencernaan ini menyebabkan perubahan kecepatan, kekuatan, dan koordinasi organ pencernaan.

4. Penyakit radang usus

Radang usus merupakan sekelompok gangguan di mana usus menjadi meradang.

Ada dua bentuk utama penyakit radang usus meliputi penyakit Crohn dan kolitis ulserativa.

5. Infeksi usus

Infeksi usus dapat muncul selama bertahun-tahun, mulai dari akut hingga kronis.

Infeksi ini dapat dibedakan menjadi tiga jenis utama yaitu infeksi usus, protozoa, dan salmonella.

6. Limfangiektasia usus

Limfangiektasia usus adalah kelainan pada sistem saluran tubular.

Saluran tersebut berfungsi mengangkut lemak dari usus ke hati dan organ lainnya.

7. Limfoma usus

Limfoma usus adalah komplikasi sariawan celiac.

Limfoma ini dapat terjadi ketika kemampuan tubuh untuk melawan penyakit menular terganggu atau sama sekali tidak ada.

8. Intoleransi laktosa

Intoleransi laktosa terjadi ketika tubuh kekurangan enzim untuk memecah laktosa.

Laktosa adalah sejenis gula yang ditemukan dalam produk susu.

Tanda yang dapat dilihat secara langsung adalah diare, kembung, dan pembuangan gas.

9. Tumor Usus Kecil

Tumor usus kecil jarang terjadi.

Namun, tumor ini dapat menjadi kategori ganas atau jinak.

Biasanya sel tumor ini tunggal, meski juga ada kemungkinan menjadi multipel, tergantung pada sindromnya.

10. Penyakit Whipple

Penyakit Whipple adalah kondisi langka yang mencegah usus kecil menyerap nutrisi dengan baik.

Penyakit ini dapat mempengaruhi kulit, sendi, sistem saraf dan jantung.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Organ Manusia

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini