News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Materi Sekolah

Apa Itu Paragraf? Berikut Pengertian, Jenis dan Contohnya

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(Ilustrasi) Seseorang sedang menulis di buku - Simak pengertian paragraf, beserta jenis dan contohnya.

Kalimat utama paragraf deduktif berada di awal paragraf, sedangkan kalimat penjelas berada tepat setelah kalimat utamanya.

Jenis paragraf deduktif memiliki ciri yang ditemukan yakni gagasan utama atau ide pokok berupa pernyataan umum.

Contoh Jenis Paragraf Deduktif:

Jika berbicara soal perpustakaan, elemen-elemen utama dalam hal ini adalah pustakawan. Pustakawan atau orang yang bekerja dalam bidang perpustakaan memiliki peran penting karena pustakawan adalah elemen utama yang berurusan langsung dengan pemustaka. Ruang lingkup perpustakaan telah mengalami perkembangan contohnya perubahan dari pemustaka digital immigrants ke digital native, dari layanan berbasis koleksi ke layanan berbasis pemustaka, dari kebutuhan informasi cetak ke kebutuhan informasi digital, dan sebagainya. Maka sudah tidak asing lagi saat ini istilah-istilah yang berhubungan dengan perkembangan teknologi internet, seperti perpustakaan intelligent, pertumbuhan data yang masif, disruptif, big data, mobilitas pengetahuan dan sebagainya.

2. Paragraf Induktif

Paragraf induktif adalah jenis paragraf yang berkebalikan dari paragraf deduktif, yakni gagasan utama paragraf induktif berada di akhir kalimat dalam paragraf.

Jenis paragraf induktif pasti akan diawali dengan penyebutan peristiwa khusus atau penjelasan yang berfungsi untuk mendukung gagasan utama.

Jenis paragraf ini memiliki ciri-ciri menggunakan konjungsi seperti “jadi”, “akhirnya”, “akibatnya”, “oleh karena itu”, “maka dari itu”, berdasarkan uraian di atas”, “dengan demikian”, untuk menghubungkan kalimat pendukung dengan kalimat gagasan utama.

Contoh Jenis Paragraf Induktif:

Nalar ala Socrates juga dapat menempatkan pola pikir untuk menjadi kritis dan skeptis. Berpikir dengan metode Socrates menuntut masyarakat berpikir kritis dan akhirnya juga bersikap kritis. Strategi ini juga menekankan dialog-dialog pemikiran sebagai usaha mengungkapkan sesuatu objek pembahasan menuju pada hakikat terdalamnya. Jadi, Metode ala Socrates ini disebut juga dengan istilah metode kritis atau metode dialektika. Hal inilah yang mengantarkan literasi tidak sesederhana membaca dan menulis saja. Tetapi, literasi menjadi budaya lengkap disertai dengan proses memahami, meliputi, menggunakan, menganalisis, dan mentransformasikan. Akibatnya orang akan bersikap luwes, kaya pengetahuan, dan memiliki rasa empati tinggi pada suatu diluar dirinya maka dia telah berhasil memaknai literasi.

Baca juga: Seni Rupa Terapan: Pengertian, Jenis-jenis, dan Fungsinya

Baca juga: Pengertian Teks Cerita Sejarah, Beserta Struktur, Ciri-ciri dan Fungsinya

3. Paragraf Ineratif

Paragraf ineratif adalah jenis paragraf yang menampilkan gagasan pokoknya di tengah paragraf.

Jenis paragraf ini memiliki pola khusus-umum-khusus atau kalimat penjelas-kalimat utama-kalimat penjelas.

Kalimat penjelas di awal paragraf ini memiliki fungsi sebagai pengantar atau pembuka.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini