c. Konflik dalam Masyarakat
Konflik atau pertentangan dalam masyarakat dapat mendorong terjadinya perubahan sosial budaya.
Konflik berakibat jatuhnya korban jiwa dan harta bagi pihak yang bertikai.
Konflik pernah terjadi di berbagai daerah di Indonesia, baik yang vertikal maupun horizontal. Misalnya yang terjadi di Pontianak, Ambon, dan Poso.
d. Terjadinya Pemberontakan dalam Masyarakat (Revolusi)
Terjadinya pemberontakan diawali dengan adanya ketidakpuasan sebagian masyarakat.
Ketidakpuasan ini diarahkan pada sistem kekuasaan yang dianggapnya tidak cocok sehingga mendorong untuk keluar dan membuat sistem kekuasaan yang berbeda.
Rezim yang bertindak despotik atau lalim menimbulkan ketidakadilan di masyarakat sehingga mendorong sebagian masyarakat yang merasa tidak diuntungkan melakukan pemberontakan.
Situasi dan kondisi ini memunculkan revolusi sebagai wujud dari pemberontakan.
Adanya revolusi akan membawa perubahan-perubahan besar dalam tubuh masyarakat, misalnya revolusi Mei tahun 1998 yang terjadi di Indonesia.
Baca juga: Pengaruh Kegiatan Manusia terhadap Keseimbangan Ekosistem
Baca juga: Jaga Ekosistem Alam, Masyarakat Mulai Melakukan Penanaman Mangrove
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor-faktor yang berasal dari luar masyarakat yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan sosial.
Faktor-faktor tersebut antara lain adalah:
a. Lingkungan Alam yang Berubah