Pada beberapa tumbuhan, daun juga dilapisi oleh lapisan lilin yang disebut kutikula yang berfungsi untuk mengurangi penguapan.
Sel-sel epidermis dapat mengalami modifikasi menjadi stomata, sisik, dan rambut-rambut.
Stomata dapat membuka dan menutup, menyesuaikan kondisi lingkungan.
Pada tumbuhan umumnya, saat siang hari stomata membuka, sehingga karbon dioksida dapat masuk ke dalam daun untuk digunakan dalam fotosintesis.
Pada tumbuhan yang hidup di daerah kering, misalnya kaktus, stomata menutup saat siang hari.
Hal ini dilakukan agar tidak banyak air dalam tubuh yang hilang karena menguap lewat stomata.
Pada tumbuhan tersebut, stomata baru membuka saat malam hari.
Bagian yang berperan fotosintesis
Di bawah lapisan epidermis atas, terdapat jaringan yang berbentuk silinder, tersusun padat menyerupai tiang, dan banyak mengandung klorofil.
Jaringan ini disebut jaringan palisade atau jaringan tiang.
Di bawah jaringan palisade terdapat jaringan bunga karang, tersusun dari sel-sel yang bentuknya tidak teratur, tersusun longgar, dan juga mengandung klorofil.
Kedua jaringan ini merupakan jaringan mesofil.
Jaringan mesofil ini sebenarnya merupakan jaringan parenkim yang mengandung klorofil.
Di dalam jaringan mesofil inilah terjadi proses fotosintesis.
Pada tumbuhan monokotil, mesofil tidak berdiferensiasi menjadi jaringan palisade dan jaringan bunga karang, tetapi tersusun atas sel-sel parenkim yang mengandung klorofil yang memiliki ukuran seragam.
Di dalam daun juga terdapat jaringan xilem yang membawa air dan mineral dari batang dan jaringan floem yang berfungsi membawa hasil fotosintesis dari daun untuk disalurkan ke seluruh tubuh tumbuhan.
Pada gambar tersebut terlihat beberapa bagian dalam stomata pada daun Rhoeo discolor.
Bgaian-bagian tersebut antara lain sel epidermis, sel tetangga, dan stomata.
(Tribunnews.com/Katarina Retri)
Artikel lainnya terkait Materi Sekolah