Fotoresistor ini mampu mendeteksi ada dan tidak adanya cahaya di lingkungan sekitar.
Fotoresistor ini merupakan resistor atau hambatan listrik yang dapat diubah nilai hambatannya melalui penyinaran cahaya.
Hambatan listrik dari fotoresistor ini akan berkurang apabila terkena cahaya, dengan kata lain jika terdapat cahaya, alat ini mampu menghantarkan listrik.
Saat menjelang pagi, sinar matahari akan mengenai fotoresistor.
Hal ini menyebabkan listrik mengalir menuju sakelar.
Aktifnya sakelar ini malah akan mematikan aliran listrik utama, sehingga lampu penerangan jalan menjadi mati.
Saat menjelang malam, aliran listrik tidak dapat mengalir melalui fotoresistor ini sehingga tidak ada aliran listrik yang mengalir menuju sakelar.
Akibatnya, sakelar berada dalam kondisi on sehingga lampu penerangan menyala.
Mekanisme pada lampu penerangan tersebut juga terinspirasi oleh mekanisme yang terjadi pada tumbuhan.
Kemudian, terdapat tanaman yang dapat hidup dengan cuaca yang panas, yaitu kaktus.
Tanaman kaktus hidup di daerah gurun yang kering.
Tumbuhan kaktus memiliki stomata yang unik.
Stomata kaktus akan membuka saat malam hari dan akan tertutup saat siang hari untuk mengurangi penguapan air.
Proses membuka dan menutupnya stomata didukung oleh aktivitas sel penjaga stomata.