Pada pangkal faring, terdapat katup pernapasan yang disebut epiglotis.
Epiglotis berfungsi untuk menutup ujung saluran pernapasan (laring) agar makanan tidak masuk ke saluran pernapasan.
Setelah melalui faring, bolus menuju ke esofagus (kerongkongan).
Otot kerongkongan berkontraksi sehingga menimbulkan gerakan meremas yang mendorong bolus ke dalam lambung.
Gerakan otot kerongkongan ini disebut gerakan peristaltik.
3. Lambung
Setelah dari esofagus, makanan masuk ke lambung.
Di dalam lambung terjadi pencernaan mekanis dan kimiawi.
Secara mekanis, otot lambung berkontraksi mengaduk-aduk bolus.
Kemudian secara kimiawi, bolus tercampur dengan getah lambung.
Getah lambung mengandung asam klorida (HCl), enzim pepsin, dan enzim renin.
HCl berfungsi untuk menjadikan ruangan dalam lambung bersifat asam (pH 1-3) sehingga dapat membunuh kuman yang masuk bersama makanan.
Enzim pepsin akan menghidrolisis (memecah) protein menjadi pepton (campuran dari polipeptida dan asam amino).
Enzim renin akan mengendapkan protein kasein yang terdapat dalam susu.