Dalam ruang hampa tidak ada materi yang memindahkan kalor secara konduksi dan konveksi.
Jadi, perpindahan kalor dari matahari sampai ke bumi dengan cara radiasi.
Radiasi adalah perpindahan kalor tanpa memerlukan medium.
Seseorang juga merasakan akibat radiasi kalor saat menghadapkan telapak tangan pada bola lampu yang menyala atau saat duduk di dekat api unggun.
Udara merupakan konduktor buruk dan udara panas api unggun bergerak ke atas.
Namun, seseorang yang berada di samping api unggun dapat merasakan panas.
Setiap benda dapat memancarkan dan menyerap radiasi kalor yang besarnya bergantung pada suhu benda dan warna benda.
Perhatikan benda-benda yang diletakkan di ruangan bersuhu 30 derajat Celcius.
Besar kalor yang dipancarkan atau diserap benda ditunjukkan oleh banyaknya anak panah.
Makin panas benda dibandingkan dengan panas lingkungan sekitar, makin besar pula kalor yang diradiasikan ke lingkungannya.
Berdasarkan Gambar 4.25, dapat disimpulkan sebagai berikut:
Makin luas permukaan benda panas, makin besar pula kalor yang diradiasikan ke lingkungannya.
Jika suhu benda lebih dingin daripada suhu lingkungan, maka benda itu akan menyerap radiasi kalor dari lingkungan.
Perhatikan benda-benda di ruangan yang bersuhu 30 derajat Celcius berikut.
Berdasarkan Gambar 4.26, dapat disimpulkan sebagai berikut:
Makin rendah suhu benda, makin besar pula kalor yang diterima dari lingkungannya.
Makin luas permukaan benda dingin, makin besar pula kalor yang diterima dari lingkungannya.
Kemudian, saat menjemur dua kaos basah yang warnanya berbeda, seseorang akan mendapatkan bahwa kaos yang berwarna lebih gelap ternyata lebih cepat kering.
Amati gambar berikut untuk menyimpulkan pengaruh warna terhadap kalor yang dilepas atau diserap dari lingkungannya.
Berdasarkan Gambar 4.27, dapat disimpulkan sebagai berikut:
Makin gelap benda yang terasa panas, makin besar pula kalor yang diradiasikan ke lingkungannya.
Makin gelap benda yang terasa dingin, makin besar pula kalor yang diterima dari lingkungannya.
Peristiwa radiasi juga dimanfaatkan oleh hewan seperti buaya.
Untuk menghangatkan tubuhnya, hewan berdarah dingin seperti buaya ini memanfaatkan radiasi panas matahari.
Kalor dari matahari diserap oleh buaya (dengan cara membuka mulutnya), sehingga suhu tubuhnya naik dan buaya dapat beraktivitas dengan mudah.
Termos dapat mencegah perpindahan kalor, baik secara konduksi, konveksi, maupun radiasi.
(Tribunnews.com/Katarina Retri)
Artikel lainnya terkait Materi Sekolah