News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Materi Sekolah

Penjelasan Tentang Perubahan Masyarakat Indonesia pada Masa Kolonial Barat

Penulis: Devi Rahma Syafira
Editor: Inza Maliana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi sawah. Perubahan Masyarakat Indonesia pada Masa Kolonial Barat, Simak Penjelasannya.

TRIBUNNEWS.COM - Pada perjalanan sejarah sejak masa kolonialisme VOC, pemerintah Hindia Belanda, pemerintah Inggris, dan pendudukan Jepang, berdampak pada perubahan masyarakat Indonesia.

Dikutip dari Buku SMP/MTS IPS Kelas VIII (2017) oleh Mukminan, terjadinya kolonialisme dan imperialisme di Indonesia menyebabkan berbagai perubahan masyarakat Indonesia dari berbagai aspek;

Yaitu dari segi aspek geografis, ekonomi, budaya, pendidikan, maupun politik.

Lalu, perubahan apa saja yang terjadi pada masyarakat Indonesia pada masa kolonial?

Baca juga: Mengenal Nilai Sosial: Pengertian, Ciri-ciri, Macam, dan Fungsinya

Baca juga: Mengenal Apa Itu Organisasi: Pengertian, Unsur, Ciri-Ciri, Prinsip, dan Manfaatnya

Perbandingan Jumlah Penduduk yang Tinggal di Desa dan di Kota (Buku IPS Kelas IX SMP/MTs)

1. Perluasan Penggunaan Lahan

Perkebunan di Indonesia telah berkembang sebelum masa penjajahan.

Bangsa Indonesia telah memiliki teknologi turun temurun untuk mengembangkan berbagai teknologi pertanian.

Di masa penjajahan, terjadi perubahan besar pada perkebunan di Indonesia.

Penambahan jumlah lahan untuk tanaman ekspor dilakukan di berbagai wilayah di Indonesia.

Bukan hanya pemerintah kolonial yang mengembangkan lahan perkebunan di Indonesia, tetapi juga perusahaan-perusahaan swasta.

Pada masa pemerintah kolonial Hindia Belanda, banyak perusahaan asing yang menanamkan investasi di Indonesia.

Berhektare-hektare hutan dibuka untuk pembukaan lahan perkebunan.

Contohnya daerah OKU Timur, Sumatera Selatan yang awalnya hutan belantara berubah menjadi lahan pertanian dan perkebunan yang sangat subur hingga sekarang.

Sepanjang aliran irigasi tersebut menjadi lumbung padi Sumatra Selatan hingga saat ini.

2. Persebaran Penduduk dan Urbanisasi

Sejarah transmigrasi Indonesia terutama terjadi pada akhir abad XIX.

Tujuan utama transmigrasi pada masa tersebut adalah untuk menyebarkan tenaga kerja murah di berbagai perkebunan di Sumatra dan Kalimantan.

Pembukaan perkebunan pada masa kolonial Barat di Indonesia telah berhasil mendorong persebaran penduduk Indonesia.

Munculnya berbagai pusat industri dan perkembangan berbagai fasilitas di kota menjadi daya dorong perkembangan kota-kota.

Urbanisasi terjadi hampir di berbagai daerah di Indonesia.

Daerah yang awalnya hutan belantara menjadi ramai dan gemerlap karena ditemukannya area pertambangan.

Persebaran penduduk Indonesia tidak sebatas dalam lingkungan nasional, tetapi juga lintas negara.

3. Pengenalan Tanaman Baru

Pengaruh pemerintah kolonial Barat di satu sisi memiliki pengaruh positif dalam mengenalkan berbagai tanaman dan teknologi dalam pertanian dan perkebunan.

Beberapa tanaman andalan ekspor dikenalkan dan dikembangkan di Indonesia.

Pengenalan tanaman baru sangat bermanfaat dalam pengembangan pertanian dan perkebunan di Indonesia.

4. Penemuan Tambang-Tambang

Pembukaan lahan pada masa kolonial Barat juga dilakukan untuk pertambangan minyak bumi, batu bara, dan logam.

Pembukaan lahan untuk pertambangan ini terutama terjadi pada akhir abad XIX dan awal abad XX.

5. Transportasi dan Komunikasi

Pada zaman penjajahan Belanda, banyak dibangun jalan raya, rel kereta api, dan jaringan telepon. Pembangunan berbagai sarana transportasi dan komunikasi tersebut mendorong mobilitas barang dan jasa yang sangat cepat.

Pada transportasi laut juga dibangun berbagai dermaga di berbagai daerah di Indonesia.

Sebagai contoh proses pembangunan jalur Anyer-Panarukan yang dibangun pada masa pemerintahan Daendels.

Di satu sisi, pembangunan tersebut menimbulkan kesengsaraan rakyat, terutama akibat kerja paksa.

Namun di sisi lain, pembangunan jalur tersebut telah mempermudah jalur transportasi dan komunikasi masyarakat Indonesia, khususnya di Jawa.

Pembangunan rel kereta api juga dilakukan di berbagai daerah di Jawa dan Sumatra.

6. Perkembangan Kegiatan Ekonomi

Perubahan masyarakat dalam kegiatan ekonomi pada masa kolonial terjadi baik dalam kegiatan produksi, konsumsi, dan distribusi.

Kegiatan produksi dalam pertanian dan perkebunan semakin maju dengan ditemukannya berbagai teknologi pertanian yang bervariasi.

Rakyat mulai mengenal tanaman yang tidak hanya untuk dipanen semusim.

Pembukaan berbagai perusahaan telah melahirkan berbagai jenis pekerjaan dalam bidang yang berbeda.

Sebagai contoh, munculnya kuli-kuli perkebunan, mandor, dan administrasi di berbagai perusahaan pemerintah ataupun swasta.

Kegiatan ekspor-impor juga mengalami kenaikan signifikan pada masa penjajahan Barat.

Hal ini tidak lepas dari usaha pemerintah kolonial menggenjot jumlah produksi ekspor.

7. Mengenal Uang

Pada masa kekuasaan kolonial Barat, uang mulai dikenalkan sebagai alat pembayaran jasa tenaga kerja.

Keberadaan uang sebagai barang baru dalam kehidupan masyarakat menjadi daya tarik tersendiri.

Masyarakat mulai menyenangi uang karena dianggap lebih mudah digunakan.

8. Perubahan dalam Pendidikan

Hal yang dikembangkan pada masa pemerintahan kolonial Barat.

Pertama adalah pendidikan yang dikembangkan oleh pemerintah, dan yang kedua adalah pendidikan yang dikembangkan oleh masyarakat.

Pusat-pusat kekuasaan Belanda di Indonesia di berbagai kota di Indonesia menjadi pusat pertumbuhan berbagai sekolah di Indonesia.

Pada masa pemerintahan kolonial Barat, terjadi diskriminasi pendidikan di Indonesia.

Sekolah dibedakan menjadi dua golongan, yakni sekolah untuk bangsa Eropa dan sekolah untuk penduduk pribumi.

Hal ini mendorong lahirnya berbagai gerakan pendidikan di Indonesia.

Taman Siswa yang berdiri di Yogyakarta merupakan salah satu pelopor gerakan pendidikan modern di Indonesia.

Sekolah-sekolah yang dipelopori berbagai organisasi pergerakan nasional tumbuh pesat pada awal abad XX.

Pengaruh pendidikan modern berdampak pada perluasan lapangan kerja pada masyarakat Indonesia.

Munculnya elite intelektual memunculkan jenis pekerjaan baru, seperti guru, administrasi, pegawai pemerintah, dan sebagainya.

9. Perubahan dalam Aspek Politik

Kejayaan kerajaan-kerajaan pada masa sebelum kedatangan bangsa Barat satu per satu mengalami kemerosotan bahkan keruntuhan.

Pada masa kerajaan, rakyat diperintah oleh raja yang merupakan bangsa Indonesia.

Pada pemerintahan kolonial Barat, rakyat diperintah oleh bangsa asing.

Kekuasaan bangsa Indonesia untuk mengatur bangsanya semakin hilang, digantikan dengan kekuasaan bangsa Barat.

Perubahan inilah yang paling penting untuk diperjuangkan.

Tanpa kemerdekaan, bangsa Indonesia sulit mengatur dirinya sendiri.

Perubahan dalam sistem politik juga terjadi dengan dikenalnya sistem pemerintahan baru.

Pada masa kerajaan dikenal raja dan bupati, sementara itu pada masa pemerintahan kolonial Barat dikenal gubernur jenderal, residen, bupati, dan seterusnya.

Para penguasa kerajaan menjadi kehilangan kekuasaannya, digantikan dengan kekuasaan pemerintahan kolonial Barat.

Terbentuknya pemerintahan Hindia Belanda di satu sisi menguntungkan bangsa Indonesia.

Pemerintah Hindia Belanda yang terpusat menyebabkan hubungan yang erat antara rakyat Indonesia dari berbagai daerah.

Muncul perasaan senasib dan sepenanggungan dalam bingkai Hindia Belanda.

Munculnya berbagai organisasi pergerakan nasional tidak lepas dari ikatan politik Hindia Belanda.

Sebelum masa penjajahan Hindia Belanda, masyarakat Indonesia terkotak-kotak oleh sistem politik kerajaan.

Terdapat puluhan kerajaan di berbagai daerah di Indonesia.

Pada masa pemerintah Hindia Belanda, berbagai daerah tersebut disatukan dalam satu identitas, yaitu Hindia Belanda.

10. Perubahan dalam Aspek Budaya

Benteng Vredeburg di Yogyakarta merupakan salah satu bukti pengaruh kolonialisme dalam bidang budaya.

Berbagai perubahan budaya pada masa penjajahan Belanda adalah dalam seni bangunan, tarian, cara berpakaian, bahasa, dan teknologi.

Seni bangunan dengan gaya Eropa dapat ditemukan di berbagai kota di Indonesia.

Selain itu, masa penjajahan Belanda berpengaruh terhadap teknologi dan seni bangunan di Indonesia.

Teknologi bangunan modern dikenalkan bangsa Barat di berbagai wilayah di Indonesia.

Perubahan kesenian juga terjadi terutama di masyarakat perkotaan yang mulai mengenal tarian-tarian Barat.

Kebiasaan dansa dan minum-minuman yang dikenalkan para pejabat Belanda berpengaruh pada perilaku sebagian masyarakat Indonesia.

Dalam aspek budaya juga terjadi perubahan kehidupan beragama masyarakat Indonesia.

(Tribunnews.com/Devi Rahma)

Artikel Lain Terkait Materi Sekolah

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini