News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Materi Sekolah

Dampak Perubahan Perilaku Masyarakat Indonesia karena Globalisasi: dari Gaya Hidup hingga Tradisi

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berikut penjelasan dampak perilaku masyarakat Indonesia oleh adanya globalisasi di mana diantaranya adalah gaya hidup hingga tradisi.

TRIBUNNEWS.COM - Globalisasi merupakan sebuah perubahan yang sekarang dirasakan oleh seluruh masyarakat di dunia termasuk Indonesia.

Peristiwa tersebut mengubah hampir seluruh aspek masyarakat dari makanan hingga cara berkomunikasi.

Perubahan pun juga terjadi di beberapa sektor seperti teknologi komunikasi, informasi, dan transportasi.

Di lain sisi perilaku manusia juga terdampak akibat adanya globalisasi seperti pada sosial, ekonomi, maupun budaya.

Baca juga: Mengenal Lubang Hitam di Luar Angkasa, Black Hole Terjadi karena Ledakan Supernova

Baca juga: Dampak Positif Negatif Modernisasi dan Globalisasi terhadap Perubahan Sosial Budaya

Dikutip dari Buku Ilmu Pengetahuan Sosial SD/MI Kelas 6 , berikut contoh-contoh perubahan yang diakibatkan adanya globalisasi bagi masyarakat Indonesia.

Perubahan pada Perilaku Masyarakat Indonesia

Ilustrasi gaya hidup generasi Milenial. (travelwireasia.com)

a. Gaya Hidup

Globalisasi berdampak pada gaya hidup walaupun tidak sepenuhnya positif.

Ada juga dampak negatif terhadap gaya hidup masyarakat akibat adanya globalisasi.

Contohnya adalah gaya hidup mewah yang dianggap merupakan perubahan yang berakibat negatif.

Menonton tayangan-tayangan televisi yang mengandung unsur konsumtif tentu mengakibatkan masyarakat tidak bisa menyesuaikan pengeluaran dengan penghasilannya.

Namun globalisasi tentu memiliki dampak positif seperti gaya hidup untuk menghargai waktu.

Bahkan menghargai waktu juga disamakan dengan uang sehingga ada pepatah mengatakan time is money.

Sehingga bisa dikatakan orang yang menghargai waktu tentu memiliki gaya hidup untuk menghargai uang juga.

b. Transportasi

Pada zaman sekarang, jarak sudah bukan menjadi permasalahan bagi masyarakat.

Sarana transportasi yang bermacam-macam dan memiliki kemampuan untuk menempuh perjalanan yang jauh membuatnya mengubah gaya hidup masyarakat.

Semua orang sekarang hampir memakai transportasi seperti sepeda motor hingga pesawat terbang.

Transportasi ini juga digunakan dalam perdagangan seperti pengiriman barang ke dalam atau luar negeri.

Namun adanya transportasi juga memilik efek negatif yaitu padatnya lalu lintas dan bertambahnya polusi udara.

Masyarakat berbondong-bondong untuk memiliki kendaraan pribadi dan membuat sesak jalanan.

Selain itu asap knalpot yang dikeluarkan akibat pembakaran di dalam mesin juga menambah dampak yang buruk bagi lingkungan.

c. Komunikasi

Ilustrasi (unsplash.com)

Penemuan telepon dan inovasi pada ponsel merubah cara berkomunikasi masyarakat pada zaman sekarang.

Adanya ponsel membuat orang dapat berkomunikasi kapan saja dan dimana saja walaupun jaraknya jauh.

Hal tersebut tentu mempersingkat waktu masyarakat.

Akan tetapi, kedua penemuan tersebut juga berdampak negatif karena mengurangi intensitas manusia untuk berinteraksi secara langsung.

Selain itu penggunaan ponsel membutuhkan biaya seperti kuota atau fasilitas seperti WiFi sehingga membuat pemborosan bagi masyarakat.

d. Pakaian 

Celana jeans dan T-shirt merupakan dampak dari globalisasi dan telah sampai ke masyarakat Indonesia.

Dua busana tersebut memiliki perkembangan dalam sisi tren.

Tren tersebut membuat masyarakat Indonesia juga mengikutinya.

Sehingga membuat kedua fashion tersebut begitu jamak dipakai oleh seluruh masyarakat Indonesia.

Namun tak semua pakaian seperti celana jeans dan T-shirt baik.

Beberapa pakaian terkadang melanggar norma-norma yang telah ada di dalam masyarakat Indonesia.

Contohnya adalah tank top yang merupakan pakaian terbuka dan tentu melanggar norma yang berlaku.

Oleh karena itu globalisasi dalam hal pakaian juga memiliki dampak negatif jika kita tidak dapat melakukan filter terhadap fashion.

e. Makanan

Masyarakat Indonesia telah mengenal berbagai makanan dari luar negeri seperti hamburger, pizza, spaghetti, salad, dan sebagainya.

Bahkan tetap mau mengkonsumsinya walaupun harganya lebih mahal daripada makanan asli Indonesia.

Sehingga makanan lokal seperti nasi goreng, pecel, gudeg, dan sebagainya tergerus eksistensinya karena gempuran produk makanan dari luar tersebut.

Oleh karena itu diharapkan masyarakat tetap memiliki keseimbangan dalam mengkonsumsi makanan agar makanan Indonesia tetap eksis dan mampu bersaing dengan produk dari luar negeri.

f. Nilai-nilai

Pengaruh globalisasi juga berdampak pada bergesernya nilai-nilai yang berasal dari leluhur.

Pada masyarakat yang hidup di kota-kota besar begitu terlihat budaya individual yang dianut.

Mereka hidup sendiri-sendiri dan terkadang tidak memperdulikan orang lain.

Akan tetapi masyarakat desa masih memegang teguh dan ikut melestarikan nilai serta norma yang telah dipegang dari dulu.

Sehingga masyarakat desa tidak terpengaruh dengan budaya dari luar yang masuk ke Indonesia.

g. Tradisi

Ilustrasi - Tribun Jateng/Hermawan Handaka (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)

Tradisi asli Indonesia juga semakin tergerus akibat gempuran budaya dari luar.

Anak-anak muda di perkotaan bahkan mungkin sudah tidak mengenal tradisi seperti 'tedak siti'.

Tedak siti merupakan tradisi bagi bayi yang baru bisa berjalan dan menapakan kakinya ke tanah.

Sebaliknya, anak muda zaman sekarang di Indonesia malah lebih mengenal budaya luar seperti lagu pop dari Amerika Serikat atau Korea.

Bahkan dimungkinkan akan merasa aneh apabila anak muda disuruh untuk memakai pakaian adat di kesehariannya seperti kebaya atau beskap.

Mirisnya, pakaian adat Indonesia seakan tersisih dan hanya terlihat ketika ada acara yang bersifat seremonial.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Artikel  lain terkait Materi Sekolah

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini