TRIBUNNEWS.COM - Berikut jenis-jenis sulam yang berkembang saat ini, di antaranya sulam kepala peniti, sulam bayang, sulam renda bangku, dan sulam pita.
Kegiatan menyulam sudah sejak lama dikenal dalam kehidupan manusia.
Bahkan, usia sulaman bisa dikatakan sama dengan ditemukannya pakaian, yaitu sejak ribuan tahun silam.
Masyarakat di berbagai negara juga telah mengenal sulam dengan baik.
Bukti-bukti sejarah telah menunjukkan bahwa orang–orang Mesir Purba, Babylon, Phoenicia, dan Yahudi telah lama mengaplikasi sulaman untuk menghias jubah mereka.
Baca juga: Mengenal Bahan, Alat Produksi, dan Proses Pembuatan Batik: Nganji hingga Pencelupan Warna
Sulam atau disebut dengan bordir adalah hiasan yang dibuat di permukaan kain atau bahan-bahan lain dengan jarum jahit dan benang.
Dahulu, sulam lebih banyak menggunakan bahan dasar benang katun.
Namun, saat ini sulam telah dikembangkan dengan pita dan benang nylon yang tebal dan kaku.
Kain dan benang yang dipakai untuk sulaman pun berbeda-beda menurut tempat dan negaranya.
Sejak ribuan tahun yang lalu, kain atau benang dari wol, linen, dan sutra sudah dipakai untuk membuat sulaman.
Selain benang dari wol, linen, dan sutra, sulaman modern menggunakan benang sulam dari katun atau rayon.
Pada umumnya, sulaman dengan benang menggunakan beberapa jenis tusuk dasar seperti tusuk, jelujur, tikam jejak, silang, flanel, feston, rantai, melekat benang, batang, dan sebagainya.
Hasil akhir sulaman dapat dibedakan menjadi berikut ini.
- Sulam datar, hasil sulaman rata dengan permukaan kain.
- Sulam terawang (kerawang), hasil sulaman berlubang-lubang seperti menerawang.
- Sulam timbul, hasil sulaman membentuk tekstur di permukaan kain sesuai motif yang dibuat.
Pada masyarakat Melayu, khususnya masyarakat Sumatera Barat, sulaman telah mempengaruhi kehidupan masyarakat kaum perempuan.
Perempuan Minang diharuskan memiliki keterampilan menyulam sejak anak-anak sebagai bekal keterampilan di masa datang.
Meskipun dikerjakan dengan teknik yang tidak mudah, para perempuan tersebut tidak merasa hal tersebut adalah beban.
Oleh karena itu, di daerah ini banyak berkembang aneka jenis sulaman dengan nama dan gaya pembuatan yang unik dan khas.
Jenis-jenis sulaman
Berikut jenis-jenis sulaman yang berkembang saat ini, dikutip dari Buku Prakarya Kelas 7 Semester 1:
1. Sulam kepala peniti
Sulam kepala peniti merupakan sulaman dengan tekstur menyerupai kepala jarum pentul yang berukuran kecil.
Di Sumatra Barat, jarum pentul tanpa kepala warna tersebut dinamai peniti.
2. Sulam bayang
Sulam bayang merupakan jenis sulaman dengan teknik penempatan kain yang bertindih.
Kain warna diletakkan pada bagian dalam atau bawah kain dasar, sedangkan sulaman dilakukan pada bagian atas kain dasar.
3. Sulam renda bangku
Sulam renda bangku merupakan jenis sulam yang memiliki fungsi sebagai renda baju atau taplak dan lainnya.
Jenis sulam ini dibuat di atas bangku kecil yang berukuran bulat, sehingga disebut sulaman renda bangku.
Benang yang digunakan cenderung halus dan kecil.
4. Sulam pita
Sulam pita menggunakan pita-pita dengan berbagai ukuran dan ketebalan yang bervariasi.
Sulaman ini menggunakan jarum sulam atau jarum kasur yang memiliki lubang benang yang berukuran besar.
Jenis-jenis sulam yang masih dilakukan secara turun-temurun oleh masyarakat Sumatra Barat adalah jenis sulam kepala peniti, sulam bayang, dan sulam renda bangku.
Sedangkan sulam rajut, merenda, dan sulam pita banyak dilakukan orang di beberapa daerah lain, termasuk masyarakat Jakarta.
Para perempuan masa kini sudah mulai merasakan manfaat dari membuat sulaman, yaitu kegiatan pengisi waktu luang dan penghilang stres dari rutinitas pekerjaan sehari-hari.
Namun, tidak hanya itu, tetapi juga kebanyakan orang menyulam karena kecintaannya terhadap kegiatan tersebut.
(Tribunnews.com/Katarina Retri)
Artikel lainnya terkait Materi Sekolah