News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Buku Tematik

Kunci Jawaban Buku Tematik Tema 7 Kelas 5 SD Halaman 89 90 91 92 94 95 96 Pembelajaran 2 Subtema 2

Penulis: Adya Ninggar P
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Percobaan di Buku Tematik Tema 6 Kelas 3 SD.

- Kompor

- Panci/Penggorengan

- Mentega

Langkah kerja:

- Hidupkan kompor

- Letakkan mentega dalam panci/penggorengan

- Letakkan panci/penggorengan di atas kompor menyala
- Amati perubahan yang terjadi pada mentega

Kesimpulan:

Mentega mengalami perubahan wujud karena terkena kalor/panas dari panci/penggorengan.

Mentega merupakan zat padat berubah menjadi zat cair.

Peristiwa perubahan wujud benda padat menjadi benda cair karena pemanasan yang disebut mencair.

Banyak peristiwa di sekitar kita yang menunjukkan perubahan wujud benda karena kalor. Bahkan, di sekitar rumah, kamu akan menjumpai peristiwa itu. Nah, bagaimanakah dengan peristiwa sebelum, saat, dan setelah pembacaan teks Proklamasi? Peristiwa apa sajakah yang terjadi? Mari, kita pelajari bersama.

Ayo Membaca

Peristiwa Menjelang dan Sesudah Pembacaan Teks Proklamasi

Setelah mendengar berita Jepang menyerah kepada Sekutu, bangsa Indonesia mempersiapkan dirinya untuk merdeka. Perundinganperundingan diadakan di antara para pemuda dengan tokoh-tokoh tua, maupun di antara para pemuda sendiri. Walaupun demikian, antara tokoh pemuda dan golongan tua sering terjadi perbedaan pendapat. Akibatnya, terjadilah “Peristiwa Rengasdengklok”. Pada tanggal 16 Agustus pukul 04.00 WIB, Bung Hatta dan Bung Karno beserta Ibu Fatmawati dan Guntur Soekarno Poetra dibawa pemuda ke Rengasdengklok agar tidak terpengaruh oleh Jepang. Tujuannya mendesak golongan tua untuk segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.

Setelah melalui perdebatan dan ditengahi Ahmad Soebardjo, menjelang malam hari, kedua tokoh, Bung Hatta dan Bung Karno, akhirnya kembali ke Jakarta. Rombongan Soekarno-Hatta sampai di Jakarta pada pukul 23.00 WIB. Soekarno dan Hatta setelah singgah di rumah masing masing, lalu bersama rombongan lainnya menuju rumah Laksamana Maeda di Jalan Imam Bonjol No. 1 Jakarta (tempat Ahmad Soebardjo bekerja). Di tempat itu, mereka akan merumuskan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Perumusan sampai dengan penandatanganan teks Proklamasi Kemerdekaan baru selesai pada pukul 04.00 WIB dini hari pada tanggal 17 Agustus 1945. Pada saat itu juga, disepakati bahwa teks Proklamasi akan dibacakan di halaman rumah Ir. Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta pada pukul 10.00 WIB.

Adapun peristiwa setelah dibacakannya teks Proklamasi Kemerdekaan sebagai berikut.

1. Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
• Para pemuda menyebarkan berita Proklamasi melalui berbagai cara, antara lain menyebar pamflet, mengadakan pertemuan, dan menulis pada tembok-tembok.
• Wartawan Kantor Berita Domei (sekarang Kantor Berita Antara), Syahruddin berhasil menyelundupkan teks Proklamasi dan diterima oleh Kepala Bagian Radio, Waidan B. Palenewen. Teks Proklamasi tersebut kemudian diberikan kepada F. Wuz untuk segera disiarkan melalui radio.
• Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia juga disebarkan melalui beberapa surat kabar. Harian Soeara Asia di Surabaya adalah koran pertama yang menyiarkan berita Proklamasi.
• Pihak pemerintah Republik Indonesia juga menugaskan para gubernur yang telah dilantik pada tanggal 2 September 1945 untuk menyebarluaskan berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di wilayahnya.

2. Sambutan Rakyat di Berbagai Daerah terhadap Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Peristiwa penting yang menunjukkan dukungan rakyat secara spontan terhadap Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, antara lain sebagai berikut.
• Rapat Raksasa di Lapangan lkada (Ikatan Atletik Djakarta) Jakarta pada tanggal 19 September 1945 menyambut kemerdekaan.
• Usaha menegakkan kedaulatan juga terjadi di berbagai daerah dengan adanya tindakan heroik di berbagai kota yang mendukung Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, antara lain di Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Aceh, Bali, Palembang, Kalimantan, Bandung, Makassar, Lampung, Solo, Sumatra Selatan, dan Sumbawa.

Kunci Jawaban Halaman 92-96

Ayo Berlatih

Ayo, temukan kosakata baku dan tidak baku pada bacaan yang berjudul "Peristiwa Menjelang dan Sesudah Pembacaan Teks Proklamasi" di Buku Tematik Tema 7 Kelas 5 SD Subtema 2 halaman 90-91.

Kemudian, carilah arti katanya di Kamus Besar Bahasa Indonesia,bertanya kepada guru atau berdiskusi.

Jawaban:

Kosakata baku:

Proklamasi

Arti kata:

Pemberitahuan secara resmi kepada seluruh rakyat; Permakluman; Pengumuman

Kosakata tidak baku: Proklamirkan

Arti:-

Kosakata baku: Sekutu

Arti kata: Serikat; gabungan; federasi beberapa negara

Kosakata tidak baku: -

Arti: -

Kosakata baku: Perundingan

Arti kata: Proses, cara, perbuatan berunding atau merundingkan; pembicaraan; perembukan; permusyawaratan

Kosakata tidak baku: -

Arti: -

Kosakata baku: Pamflet

Arti kata: Surat selebaran

Kosakata tidak baku: -

Arti: -

Kosakata baku: Heroik

Arti kata: Bersifat pahlawan

Kosakata tidak baku: -

Arti: -

Ayo Berlatih

1. Jawablah pertanyaan-pertanyaan terkait peristiwa Rengasdengklok berikut :

- Kapan peristiwa Rengasdengklok terjadi?

Jawaban:

16 Agustus 1945

- Siapakah yang diamankan dalam peristiwa Rengasdengklok?

Jawaban:

Bung Hatta dan Bung Karno beserta ibu Fatmawati dan Guntur Soekarno Poetra

- Siapakah yang memelopori peristiwa Rengasdengklok?

Jawaban:

Tokoh pemuda

Apa tujuan peristiwa Rengasdengklok?

Jawaban:

Mendesak golongan tua agar segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia

Apa yang terjadi di Rengasdengklok?

Jawaban:

Perdebatan antara golongan tua dengan golongan muda

- Apa hasil kesepakatan pada peristiwa Rengasdengklok?

Jawaban:

Soekarno - Hatta akhirnya kembali ke Jakarta

2. Ceritakan kembali secara tertulis peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah pembacaan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia pada kolom berikut.

A. Penyebaran Berita Pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan

Penyebaran berita Proklamasi dilakukan dengan cara menyebarkan pamflet, mengadakan pertemuan, dan menulis pada tembok-tembok, disiarkan melalui radio dan surat kabar.

Kemudian, adanya pemberitahuan para gubernur di wilayah masing-masing.

B. Reaksi Masyarakat Indonesia

Reaksi masyarakat Indonesia adalah mengikuti rapat  raksasa di lapangan Ikada (Ikatan Atletik Djakarta) tanggal 19 September 1945.

Adanya dukungan di berbagai kota, seperti Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Aceh, Bali, Palembang, Kalimantan, Bandung, Makassar, Lampung, Solo, Sumatra Selatan, dan Sumbawa.

Ayo Berdiskusi

Diskusikan bersama teman sebangkumu

1. Apa perbedaan bentuk karya tari tunggal, berpasangan, dan kelompok?

Jawaban:

Tari tunggal:

Tari dilakukan oleh seorang penari, tetapi tetap tidak menutup kemungkinan dilakukan oleh banyak orang secara bersama-sama

Tari berpasangan:

Tarian dilakukan secara berpasangan oleh dua orang penari.

Tarian berpasangan ini dapat dilakukan oleh beberapa orang secara berpasangan.

Sementara model pasangannya adalah ada yang dilakukan penari perempuan berpasangan dengan penari perempuan, ada yang penari laki-laki dengan penari laki-laki, serta ada tarian berpasangan antara penari perempuan dengan penari laki-laki

Tari berkelompok:

Tarian yang dilakukan secara bersama-sama/berkelompok.

2. Bagaimana pola lantai pada karya tari tunggal, berpasangan, dan kelompok?

Jawaban:

Pola lantai tarian yang dilakukan oleh satu orang penari dapat dilihat dari bekas jalur garis-garis yang dilalui oleh penari pada saat melakukan gerak tari.

Pola lantai tari berpasangan ataupun kelompok dapat dilihat berupa garis di lantai yang dilalui oleh penari saat melakukan gerak tari juga dapat dilihat berupa formasi yang dibuat oleh penari kelompok.

Tuliskan hasil diskusi kalian pada kolom berikut.

Jawaban:

Pola lantai tarian yang dilakukan oleh satu orang penari dapat dilihat dari bekas jalur garis-garis yang dilalui oleh penari pada saat melakukan gerak tari.

Pola lantai tari berpasangan ataupun kelompok dapat dilihat berupa garis di lantai yang dilalui oleh penari saat melakukan gerak tari juga dapat dilihat berupa formasi yang dibuat oleh penari kelompok.

Ayo Renungkan

Dengan mengetahui peristiwa Proklamasi, kita menjadi makin mengetahui bahwa diperlukan usaha keras dan pengorbanan yang besar untuk meraih kemerdekaan dan membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pelajaran yang dapat kita petik adalah kepentingan bangsa dan negara adalah yang utama di atas kepentingan pribadi dan golongan. Dalam lingkup yang lebih kecil (dalam kehidupan bermasyarakat), kepentingan umum harus diutamakan daripada kepentingan pribadi.

Kamu adalah generasi penerus bangsa. Apa yang dapat kamu lakukan untuk mengisi kemerdekaan ini? Tuliskan pada kolom berikut.

Kerja Sama dengan Orang Tua

Nyanyikan lagu “Hari Merdeka” dengan nada dan tempo yang benar di depan orang tua dan anggota keluargamu yang lain. Cobalah bernyanyi sambil bergerak dengan tegas dan semangat. Selesai bernyanyi dan bergerak, mintalah tanggapan orang tuamu. Tuliskan tanggapan orang tuamu atas kegiatan yang kamu lakukan pada kolom berikut!

*) Disclaimer: Kunci jawaban di atas hanya sebagai panduan bagi orang tua.

Tribunnews.com tidak bertanggung jawab atas kesalahan jawaban.

(Tribunnews.com/Nadya)

Berita lain terkait buku tematik.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini