TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini penyebab, dampak, dan usaha-usaha untuk menanggulangi Pemanasan Global.
Pemanasan global merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan peningkatan suhu rata-rata atmosfer Bumi dan lautan secara bertahap, serta sebuah perubahan yang diyakini secara permanen mengubah iklim Bumi
Diketahui, segala bentuk aktivitas manusia selalu berdampak bagi lingkungan sekitarnya, baik itu membawa dampak positif atau dampak negatif.
Begitu pula dengan kondisi atmosfer bumi yang saat ini mengalami perubahan akibat aktivitas manusia.
Baca juga: Atasi Perubahan Iklim, Intel akan Pangkas Emisi Gas Rumah Kaca Secara Keseluruhan pada 2040
Simak inilah penyebab, dampak, dan usaha-usaha untuk menanggulangi pemanasan global, dikutip dari Buku IPA Kelas 7 Semester 2:
Penyebab Pemanasan Global
Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya pemanasan global di antaranya, adalah sebagai berikut:
1. Emisi CO2 yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil sebagai pembangkit tenaga listrik.
2. Emisi CO2 yang berasal dari pembakaran gasoline sebagai bahan bakar alat transportasi.
3. Emisi metana dari hewan, lahan pertanian, dan dari dasar laut Arktik.
4. Deforestation (penebangan liar) yang disertai dengan pembakaran lahan hutan.
5. Penggunaan chlorofluorocarbons (CFCs) dalam refrigator (pendingin).
6. Meningkatnya penggunaan pupuk kimia dalam pertanian.
Dampak Pemanasan Global
Seperti yang telah dinyatakan sebelumnya bahwa aktivitas manusia telah mengubah kealamian dari gas rumah kaca di atmosfer.
Konsekuensi dari perubahan gas rumah kaca di atmosfer sulit diprediksi, tetapi beberapa dampak yang telah terlihat yaitu sebagai berikut:
1. Temperatur bumi menjadi semakin tinggi, di beberapa wilayah mungkin temperaturnya menjadi lebih tinggi dan di wilayah lainnya kemungkinan tidak.
2. Tingginya temperatur bumi dapat menyebabkan lebih banyak penguapan dan curah hujan secara keseluruhan, tetapi masing-masing wilayah akan bervariasi, beberapa menjadi basah dan bagian lainnya kering.
3. Mencairnya glasier yang menyebabkan kadar air laut meningkat.
Begitu pula dengan daratan pantai yang landai, lama-kelamaan akan mengalami peningkatan akibat penggenangan air.
4. Hilangnya terumbu karang.
Sebuah laporan tentang terumbu karang yang dinyatakan bahwa dalam kondisi terburuk, populasi karang akan hilang pada tahun 2100 karena meningkatnya suhu dan pengasaman laut.
Sebagaimana diketahui bahwa banyak spesies lain yang hidupnya bergantung pada terumbu karang.
Baca juga: 83 Persen Sampah Plastik Bocor ke Laut dan Merusak Ekosistem
5. Kepunahan spesies yang semakin meluas
Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam majalah Nature, peningkatan suhu dapat menyebabkan kepunahan lebih dari satu juta spesies.
Sampai saat ini hilangnya spesies semakin meluas dan daftar spesies yang terancam punah terus berkembang dan bertambah.
6. Kegagalan panen besar-besaran
Menurut penelitian terbaru, terdapat 90% kemungkinan bahwa 3 miliar orang di seluruh dunia harus memilih antara pergi bersama keluarganya ke tempat yang beriklim baik atau kelaparan akibat perubahan iklim dalam kurun waktu 100 tahun.
7. Penipisan lapisan ozon
Lapisan ozon adalah salah satu lapisan atmosfer yang berada di dalam lapisan stratosfer, yaitu sekitar 17-25 km di atas permukaan Bumi.
Lapisan inilah yang melindungi Bumi dari bahaya radiasi sinar ultra violet (UV). Berdasarkan pengamatan satelit, diketahui bahwa lapisan ozon secara berangsur-angsur mengalami penipisan sejak pertengahan tahun 1970.
Usaha-usaha Menanggulangi Pemanasan Global
Penyebab terbesar pemanasan global adalah karbon dioksida (CO2) yang dilepaskan ketika bahan bakar fosil seperti minyak dan batu bara yang dibakar untuk menghasilkan energi.
Besarnya penggunaan bahan bakar fosil untuk aktivitas manusia akan menyumbangkan peningkatan CO2 di udara.
Kerusakan lapisan ozon adalah salah satu contoh dampak dari aktivitas manusia yang mengganggu keseimbangan ekosistem dan biosfer.
Kondisi tingginya gas polutan di udara menyebabkan terjadinya pemanasan global.
Beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk menanggulangi pemanasan global, di antaranya sebagai berikut.
1. Menggunakan energi terbarukan dan mengurangi penggunaan batu bara, gasoline, kayu, dan bahan bakar organik lainnya.
2. Meningkatkan efisiensi bahan bakar kendaraan.
3. Mengurangi deforestation.
4. Mengurangi penggunaan produk-produk yang mengandung chlorofluorocarbons (CFCs) dengan menggunakan produk-produk yang ramah lingkungan.
5. Mendukung dan turut serta pada kegiatan penghijauan.
Penelitian dari Louisiana Tech University menemukan bahwa setiap pepohonan hijau dapat menangkap karbon yang cukup untuk mengimbangi emisi yang dihasilkan dari gas buang pengendara mobil selama setahun.
(Tribunnews.com/Latifah)