"Melalui program ini, para pelajar memperoleh pengalaman pertama memahami keterampilan teknis (hard skills) yang dibutuhkan untuk pekerjaan masa depan dan juga berkesempatan untuk melatih keterampilan non teknis (soft skills), seperti berpikir kritis dan pemecahan masalah yang kompleks, komunikasi, kolaborasi, serta kreativitas," ujar Robert.
Pada kegiatan STEAM for the Future Innovation Camp, Sabtu (19/3/2022), para pelajar ditantang menciptakan sebuah solusi inovatif terhadap permasalahan di komunitas dengan pendekatan STEAM.
Salah satu inovasi tersebut adalah Impressive School (IMS) Project yang digagas oleh Tim Sapta Eka dari SMAN 71 Jakarta. Kondisi pembelajaran jarak jauh sebagai dampak pandemi Covid-19 terhadap sektor pendidikan membuat para pelajar di seluruh dunia tidak dapat mengenal ruang fisik di sekolah masing-masing.
Berupaya memecahkan permasalahan tersebut serta terinspirasi dari konsep metaverse yang tengah populer, Tim Sapta Eka mengembangkan desain sekolah mereka dalam wujud virtual reality.
IMS Project ini diharapkan dapat memungkinkan para pelajar untuk menjelajahi sekolah mereka secara interaktif dan memberikan manfaat kepada sekolah untuk mengenalkan sekolah kepada masyarakat.
Dengan gagasan inovatif ini, Tim Sapta Eka dari SMAN 71 Jakarta berhasil meraih juara pertama dan penghargaan proyek augmented reality/virtual reality paling kreatif dalam ajang STEAM for the Future Innovation Camp.
Sumber: Info Komputer