2. Bulan Sabit Muda (Waxing Crescent)
Pada fase ini, bagian bulan yang terkena cahaya matahari tidak sampai setengahnya. Bulan terlihat dari bumi berbentuk sabit karena cahaya terpantul hanya bagian sabit yang mencapai bumi. Bulan sabit semakin hari semakin besar.
3. Bulan Setengah (Bulan Paruh Awa/First Quarterl)
Sepekan setelah Bulan baru, letak Bulan akan berpindah 90 derajat lebih jauh dari Matahari di langit. Pada fase ini kita bisa melihat setengah bulan terang dan setengah bulan berupa bayangan.
4. Bulan Bungkuk (Bulan Cembung Awal/Waxing Gibbous)
Pada fase ini, bulan berada sedikit di belakang Bumi. Bagian yang terkena cahaya matahari adalah 3/4 nya. Sehingga, ketika kita melihat bulan dari bumi, bentuknya menjadi cembung atau 3/4 bulan.
5. Bulan Purnama (Full Moon)
Fase Bulan Purnama terjadi ketika matahari, bumi, dan bulan, ada pada satu garis lurus. Bulan purnama terjadi saat posisi bulan berlawanan dengan bumi. Posisi tersebut membuat seluruh permukaan bulan yang mendapatkan sinar matahari bisa kamu lihat dari bumi. Sementara bagian belakang bulan menjadi sisi gelapnya. Bulan purnama biasanya terjadi di antara hari ke-14 dan 15.
6. Bulan Bungkuk (Cembung Akhir/Waning Gibbous)
Setelah melewati setengah perjalanan, fase bulan akan kembali ke awal. Pergerakan bulan terus ke barat sehingga cahaya matahari sedikit tertutup oleh bumi. Hasilnya, bulan terlihat cembung (3/4 bagian bulan) dari bumi.
7. Bulan Setengah (Bulan Paruh Akhir/Third Quarter)
Fase ini pun bulan terlihat setengahnya sehingga dari bumi, bulan terlihat setengah lingkaran.
8. Bulan Sabit Tua (Waning Crescent)
Pada fase ini bulan akan kembali berbentuk sabit. Saat ini, bulan sudah hampir mengitari bumi sebanyak satu putaran penuh. Mengakhiri fase bulan ini, bulan akhirnya akan kembali ke posisi awal (Bulan baru), dimana akan berada di depan bumi dan kembali tidak terlihat.