TRIBUNNEWS.COM - Kehidupan manusia berkembang secara bertahap dari kehidupan pra-aksara (pra-sejarah) sampai pada kehidupan masa aksara (sejarah).
Pra-aksara berasal dari gabungan kata, yaitu pra dan aksara.
"Pra" artinya sebelum dan "Aksara" berarti tulisan.
Jadi, masa pra-aksara adalah masa sebelum manusia mengenal bentuk tulisan.
Baca juga: Sejarah Singkat dan Kisah Perjuangan Soekarno dalam Kemerdekaan Indonesia
Dalam buku modul Sejarah Indonesia terbitan Kemendikbud, dijelaskan masa praaksara disebut juga dengan masa nirleka (nir artinya tidak ada, dan leka artinya tulisan), yaitu masa tidak ada tulisan.
Masa praaksara disebut juga dengan masa pra-sejarah, yaitu suatu masa dimana manusia belum mengenal tulisan.
Adapun masa sesudah manusia mengenal tulisan disebut juga dengan masa aksara atau masa sejarah.
Kehidupan manusia pada masa pra-aksara dapat diketahui dari peninggalan-peninggalan yang ditinggalkan oleh manusia yang hidup pada waktu itu.
Peninggalan tersebut dapat berupa artefak dan fosil.
Artefak wujudnya berupa benda-benda purbakala.
Sementara itu, fosil yang berupa sisa-sisa tulang belulang manusia, hewan, dan tumbuhan yang sudah membatu, dapat membantu pada kita mengenai pertumbuhan fisik manusia pada masa pra-aksara.
Baca juga: 7 Prasasti Bukti Berdirinya Kerajaan Tarumanegara: Prasasti Tugu hingga Prasasti Pasir Awi
Pembagian Zaman Pra-Aksara Berdasarkan Geologi
Menurut Ilmu Geologi (ilmu yang mempelajari kulit bumi), perkembangan bumi terbagi dalam beberapa tahapan, yaitu sebagai berikut.
1. Arkaikum
Zaman Arkaikum berumur kurang lebih 2500 juta tahun.
Pada saat itu bumi masih belum dingin dan udara masih panas sekali.
Kulit bumi masih dalam proses pembentukan sehingga belum ada tanda-tanda kehidupan.
2. Palaeozoikum
Zaman ini diperkirakan berumur 340 juta tahun.
Pada zaman ini sudah mulai ada tanda-tanda kehidupan, binatang-binatang yang kecil (mikro arganisme) sudah ada.
Juga binatang yang tidak bertulang punggung, bahkan beberapa jenis ikan, amfibi dan reptil sudah mulai ada.
Karena keadaan bumi masih berubah-ubah maka keadaan kehidupan masih sulit untuk meningkat.
Baca juga: Temuan Benda Purbakala Kuatkan Dugaan Desa Mranggen Dulu Ada Pemukiman Zaman Kerajaan Mataram Kuno
3. Mesozoikum
Zaman ini berumur kira-kira 140 juta tahun.
Pada zaman ini kehidupan di bumi semakin berkembang.
Binatang-binatang pada masa itu mencapai bentuk yang besar sekali.
Antara lain Dinosaurus panjangnya 12 meter, Atlantosaurus panjangnya 30 meter.
Zaman ini disebut pula dengan zaman reptil, karena pada zaman jenis binatang reptil yang paling banyak sekali.
4. Neozoikum atau Kenozoikum
Zaman ini berlangsung kira-kira 60 juta tahun.
Keadaan bumi pada zaman ini menjadi baik.
Perubahan cuaca tidak begitu besar walaupun zaman es masih ada.
Zaman ini dibagi menjadi beberapa zaman, antara lain:
a. Tertier
Pada zaman ini ditandai dengan semakin berkurangnya binatang raksasa, famili binatang menyusui sudah mulai ada.
Beberapa jenis monyet dan kera telah mulai hidup.
b. Kwarter
Zaman kwarter berlangsung kurang lebih 600.000 tahun yang lalu.
Pada zaman ini telah ada tanda-tanda kehidupan manusia.
Bagian-bagian zaman ini disebut dengan istilah kala.
Zaman ini dibagi dalam dua bagian yaitu kala plestosin dan kala holosin.
Sumber Buku:
Dwi L. Amurwani, dkk. 2014. Sejarah Indonesia SMA/MA SMK/MAK Kelas X Kurikulum 2013. Jakarta. Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud
(Tribunnews.com/Widya)