TRIBUNNEWS.COM - Ada berbagai amalan yang bisa dilakukan umat islam saat memasuki bulan Dzulhijjah, salah satunya puasa Dzulhijjah.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah biasa berpuasa sembilan hari di awal Dzulhijjah, termasuk puasa di hari Arafah 9 Dzulhijjah.
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijah, pada hari Asyura (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya, awal bulan di hari Senin dan Kamis." (HR Abu Daud).
Adapun untuk niat puasa Dzulhijjah, bisa diucapkan secara lisan mau pun di dalam hati.
Berikut ini niat puasa Dzulhijjah:
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shouma syahri dzulhijjah sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: "Saya niat puasa sunah bulan Dzulhijjah karena Allah Ta'ala."
Mulai 1 Juli 2022
Keuatamaan puasa dzulhijjah sebagaimana diterangkan dalam hadits berikut ini.
“Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal shalih di dalamnya lebih dicintai oleh-Nya daripada hari yang sepuluh (sepuluh hari pertama dari Dzulhijjah).” (HR. Ahmad, dishahihkan Syaikh Ahmad Syakir).
Pemerintah menetapkan Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijjah 1443H jatuh pada Minggu (10/7/2022).
Sehingga, awal Dzulhijjah jika mengikuti pemerintah Indonesia akan dimulai pada 1 Juli 2022.
Hal ini berbeda dengan Muhammadiyah dan mayoritas negara arab yang satu hari lebih awal.